Jumat, 07 November 2008

DAMPAK

Mengingat pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan kuliah hanya mendapat kategori nilai cukup, salah satu dari tidak banyak hal yang saya hapal di luar kepala adalah makna kata dampak tidak selalu mengacu pada hal negatif. Penggunaan kata dampak negatif lebih sering dibandingkan dampak positif menurut penglihat saya yang terbatas.

Dampak Krisis Global

Sedikit aneh ketika harga minyak mentah turun, Presiden SBY dan para Mentri saya yakini saat ini sedang berkurang kuantitas jam tidurnya. Itu karena apa yang saat ini sedang terjadi dalam perekonomian dunia. Masih beruntung jika dibandingkan dengan para pialang saham yang mungkin kuantitas jam tidurnya nol atau bahkan tidur selamanya. Pasca Lebaran, berita utama mudik mendapat pesaing utamanya, Krisis Global.

Saya tidak mau ketinggalan ketika saat dunia dijuluki “ World is Flat”, saya berusaha di awal2 Oktober untuk mengumpulkan data yang bisa membuat saya mengerti sebetulnya apa yang sedang terjadi. Itulah saya, I don’t do numbers !!
Beberapa istilah yang menarik adalah Subprime Mortgage , Bubble, dan Hot Money, Menurut saya ketiga istilah tersebut sama “sesuatu” nya dengan Rag & Bone, Nylon, dan Hot Chip.

Mulai dari 10 arahan Presiden SBY, anjuran Mentri Ekonomi, Gubernur BI dan lain sebagianya, semuanya berupaya menngendalikan krisis ekonomi yang ada. Ulasan berita dan tulisan di emdia cetak tidak mampu membuat saya mengerti sebenarnya apa yang sedang terjadi. Ditambah rasa penasaran ketika di kantor saya mendapat pengarahan dari Board of Directors untuk bersiap siap dengan krisis yang ada sampai setahun ke depan. Salah satu persiapannya adalah tidak akan ada kenaikan gaji dan efesiensi energi diberlakukan…nasip!!

Buat saya untuk hal diatas televisi menjadi sumber pengetahuan yang dasar. Saluran televisi berita semuanya membahas hal yang sama. Tapi yang saya mampu membuat saya mengerti adalah Global TV, CNBC, dan Al Jazeera. Ketiganya mampu menterjemahkan bahasa tulisan tajuk utama di koran-koran ke dalam bentuk ilustrasi gambar dan tulisan, menarik mata lah.

Dimulai dari Subprime Mortagage di terjemahkan dengan kondisi perekonomian yang dikuasai kebohongan kapitalis. Awalnya AS maju sebagai Negara kapitalis yang produktif dengan segala kegiatannya. Keuntungan didapatkan As dari hasil penjualan produk dan teknologi. Tapi saat ini AS dikuasai kapitalis spekulatif melalui peredaran kertas berharga dalam jangka panjang. Ketika peredaran kertas berharga ini disalahgunakan dan bodong nampaknya kertas berharga ini berputar dengan derasnya padahal tidak bernilai karena peredaran uang yang nyata tidak ada.Kondisi ini diebut Bubble

Penjelasan diatas cukup sederhana buat saya untuk bisa tetap terlihat faseh ketika diajak ngobrol tentang apa yang terjadi selain topik Miley Cyrus, kacamata dan rencana konser Manic Street Preachers. Untuk mencegah ini saat ini diupayakan bantuan dana likuidasi dikucurkan, untuk membantu peredaran uang tetap ada dan investasi jangka pendek (hot money). AS berharap cemas China menjadi penolong dalam memberikan likuidasi yang besar. Emang paling bener Chinese paling jago ngurus duit!!

Hal ini mengaitkan saya pada Nini-Aki dan Bapak saya yang kurang percaya dengan bank juga sangat percaya dengan kelihaian Chinese soal uang. Mereka lebih senang dan merasa aman melihat uang nyata. Saya pernah mengajak mereka berinvestasi surat berharga, mereka tetap menjadikan tempat tidur sebagai salah satu tempat menyimpan uang.

Dari sekian banyak cara untuk menghadapi permasalahan yang ada, kembali pemerintah menggarisbawahi plus menititikberatkan “Pakailah Ploduk Ploduk Dalam Negeri” . Mungkin saya bisa membantu mengingatkan kembali pasangan ideal himbauan diatas yaitu “Cinta Rupiah by Cindy Cenora"

Dampak Surat Pembaca

Menghabiskan waktu kerja dengan memonitor media menjadi “sesuatu” yang selalu membuat saya semangat dan penasaran. Salah satu yang harus dibaca adalah rubric Surat Pembaca di koran dan majalah. Sangat berbeda diantara kedua media tersebut, Koran lebih didominasi oleh keluhan dan makian, sedangkan majalah lebih banyak diisi pujian yang membahagiakan redaksi yang kemudian memberikan berbagai bingkisan menarik.

Berbeda keadaannya ketika saya membaca rubrik surat pembaca di Teen Vogue edisi Oktober. Dua surat pembaca menunjukan kekecewaannya terhadap majalah yang sedang giat mempopulerkan industi kreatif dan budaya Asia ketika memilih Vanessa Hudgens sebagai cover edisi September. Diantaranya mengungkapkan si artis dianggap tidak pantas karena karir dan reputasinya yang terkenal karena santapan gossip, kemudian mempermasalahkan tidak pantas si artis dijadikan contoh untuk digugu dan ditiru.
Begitulah keterbukaan bagi industri media di AS, saya pikir Teen Vogue tidak akan merasa malu telah mendapat respons demikian dan memperlihatkan komentar pembacanya.

Dampak Penuaan

Setelah lebih dari 10 bulan saya tidak bertemu dan berkumpul dalam kualitas waktu yang baik dengan sahabat gila semasa kuliah dan memasuki awal dunia kerja, satu orang sahabat merencanakan ide berkumpul . Papa Yongki, sebutannya! mengajak saya, Mba Noni, Toni, dan Kakang Rian berkumpul. Ide ini muncul ketika istrinya sudah bisa bekerja kembali di Jakarta setelah melahirkan Justin. Perubahan status menjadi Papa itulah yang membuat Papa Yongki memiliki jam biologis bergaul dan berkumpul mengalami perubahan, alhasil sulit menemui waktu untuk kumpul-kumpul. Sudah terbiasa yang siap berkumpul hanya tinggal saya, sedangkan saya sudah beberapa kali bertemu Papa Yongki. Akhirnya rencana batal karena beberapa alasan, Mba Noni tiba-tiba harus interview narasumber untuk artikel di majalah Esquire, Toni meeting, Kakang Rian tiba-tiba sibuk karena TPI yang Makain Indonesia tempat dia bekerja sangat laris menadaptkan iklan.

Itulah salah satu dari salah banyak kejadian rencana kumpul-kumpul tidak pernah terwujud!! Alasannya segudang, tapi yang buat saya paling yakin adalah karena saya menua, begitu pun dengan teman-teman saya. Bukti saya tua dengan mudah dilihat di KTP, tapi beberapa kejadian semakin meyakinkan pernytaan diatas

Bukti I
Memasuki semester pertama, saya beraktivitas rutin. Bangun jam 5, berangkat kantor jam 7.30, masuk kantor jam 9, pulang jam 6, sampai rumah jam 8. Siklus yang mulai saya nikmati teramasuk kebosanannya. Diajak ngopi-ngopi sepulang kantor sudah tidak saya jalani. Seringnya mulai ngantuk jam 9an. Jadi ngbrol pun tak konsen. Jam 8 seperti biasa nonton Hannah Montana, National Geo, Discovery Travel& Living, sesekali disela iklan saya menonton sinetron SCTV.
Nonton bisokop sudah banyak dilewatkan, terakhir saya nonton Laskar Pelangi sambil ngantuk-ngantuk. Beruntung filmnya indah jadi cukup menahan mata untuk terbelalak sayu. Jangan Tanya saya soal film Box Office.

Bukti II
Hiburan berikutnya yang menemani saya yang cepat ngantuk ini adalah MTV 80’s 90’s dan Friends back2back yang diputar setiap malam. Bernyanyi sendiri bersama Starship, Phil Oakey, Chaka Kan, De Barge, Toad The Wet Sprocket, Gin Blossoms, James, Manic Street Preachers menjadi pelengkap keyakinan saya sudah lebih dari dua dekade tumbuh bersama mereka.
Weys..........untuk berusaha tetap sadar bahwa saya harus terus mengikuti tren yang masih dibuat orang Barat, saya melirik Sindentosca, Amazing In Bed meskipun hanya cukup bukan amazing, Katie Perry, Adele, The Gossips, Tokio Hotel, sekalian kepincut Kanye West- Love Lockdown remix by LMFAO.

Bukti III

Saya jadi ingat ketika Ibu saya bercerita bagaimana hip nya di tahun 70an ketika jaket jeans dan celana cutbray menjadi pakaian wajib yang kemudian terulang di tahun 90an. Begitu pun dengan apa yang terjadi dengan saya saat ini, bagaimana saya mengingat betul hip nya kemeja flannel, serial Beverly Hills, dan Melrose Place (in progress) yang saat ini kembali terulang. The New Classic !!

Bukti IV

Adik saya yang seumur Ulfah istri Sex Pyujifil ituh sudah memiliki dunia sendiri dengan segala drama teenlit nya. Sedangkan adik laki-laki paling kecil sama umurnya dengan anak sahabat saya.

Sudah cukup daftar bukti yang disebutkan, tapi yang terpenting saya berusaha menikmati!! Meskipun bukti sukses yang dikonstruksi banyak orang sehingga harus diaraih oleh mereka yang setua saya, pada kenyataannya masih banyak yang saya tidak miliki, tapi saya pun membela diri dengan bukti sukses yang saya konstruksi sendiri


Pertanyaan yang sering diajukan, sekaligus penggiring pembuktian kesuksesan

Pertanyaan 1: Kerja dimana, manager apa ? Minta kartu namanya ?
Jawaban 1: Kalo ngantor masih jadi pembantu, kalo usaha sendiri hanya memenuhi passion. Kartu nama abis!!

Pertanyaan 2: Datang sama siapa ?
Jawaban 2: Sendiri….
Pertanyaan susulan :…..krik…krik…krik…

Pertanyaaan 3: pake Mobil ?
Jawaban 3: Oh engga, pake motor / ojeg / metro mini / busway.


Pertanyaan 4: Pake dong BB?
Jawaban 4: NGage Classic nya masih jalan(meskipun saat ini sering ngadat)

Pertanyaan yang akan saya ajukan pada diri saya sendiri sebagai penggiring pembuktian kesuksesan

Pertanyaan 1: Sudah bahagiakah orang tua saya dengan keadaan saya?
Jawaban 1: (dengan sangat yakin ) Iyes iyes iyes

Pertanyaan 2: Adakah sahabat sejati yang menerima dalam keadaan apapaun?
Jawaban 2 : Ada dan tidak banyak,tapi mereka akan tersenyum ketika membaca tulisan ini

Pertanyaan 3 : Sudahkah anda membuat orang lain memperhatikan anda?
Jawbana 3: Mungkin, tapi yang sudah membuat orang lain mendengarkan dan mengikuti apayang saya sampaikan .

Pertanyaan 4: Sudah terwujudkan cita-cita saya?
Jawaban 4: Alhamdulillah sudah sebagian banyak, setiap hari bangun, tertawa, sedih, hidup dan semuanya bukan soal uang dan bukan soal ketakutan yang ditimbulkan konsultan finasial.

Kalo sudah tua memang senangnya mengkliping kejadian masa lalu yang akan terus dibawa, tapi biar lebih indah klipingnya selalu harus ada sentuhan kekinian dan sedikit coretan.



Selasa, 26 Agustus 2008

Harus (tonton) Miley Cyrus


Jangan tanya saya soal frekuensi menonton bioskop. Jarang sekali !! TV masih menjadi hiburan paling utama. Begitu besar peran dan pengaruhnya. Kecuali perannya dalam mewujudkan ketakutan sahabat saya, Kiki (Menonton Brian Boy Generation)


Mengisi 2008 ini, saya menambah satu tontonan tv favorit yang hampir tidak pernah saya lewatkan setiap Senin – Jumat. Hannah Montana / Miley Cyrus menjadi jadwal wajib tonton setiap hari jam 8 malam. Biasanya Jumat malam saya melewatkannya karena kegiatan lain. Diantara Disney Princess yang telah, sedang, atau akan popular, Miley Cyrus berkesan buat saya.


Menurut saya mukanya paling tidak cantik dibandingkan Hillary Duff, Vanessa Hudgens, Salena Gomez, Raven Symoné, dan Demi Lovato. Tapi MC tampil apa adanya, dengan suara yang cenderung sengau dan penampilan apa adanya.


Minggu ke tiga Agustus , MTV TRL mededikasikan satu minggu episode untuk mencari Ultimate Miley Crus Fans. Keahlian acting, menjadi presenter, nara sumber dalam sesi talkshow membuat saya kagum bertubi-tubi.


Ketika photo MC sedang mandi dan pose-pose nakal dari iphonenya yang dicuri bocor di internet, MC meminta maaf di Good Morning America dengan lantang. Kreativitasnya bersama sahabatnya Mandy Jiroux, membuat video singkat di youtube mampu dikunjungi jutaan orang.


Teman-teman saya bertanya, ada apa dengan Miley Cyrus?

She has more than 7 things I like !!

Breakout, her latest album is already hit the shop.


Sumber :

http://en.wikipedia.org/wiki/Miley_Cyrus

Bryan Boy Generation

The It Fag fashion Icon saat ini adalah Bryan Boy. Seorang blogger yang tulisan dan reviewnya sudah muncul di semua blog dan majalah fashion internasional. Gaya banci Fillipina ini menginspirasi Marc Jacobs dan membuatnya namanya diabadikan menjadi sebuah nama tas.

Di saat lain saya ditelp Kiki, sahabat yang beranak laki laki, Rami umur 6 tahun.


Kiki : Dimana ‘ ?


BB : Rumah, gak kemana-mana! Dimana ?


Kiki : Rumah, baru mau pergi, mau ngajak Rami beli game PSP

Lo nonton TV gak ? Liat itu mengerikan tampilan Ivan Gunawan


BB : Heh, emang kenapa ?


Kiki : Gw takut, dia tuh kayaknya bikin baci tuh jadi tren gitu lah, banci pake hak tinggi


BB : Dia bikin gaya banci jadi komoditi


Kiki : Iya, gw takut tiba-tiba ada anak-anak meletek sejak dini udah maksa pake sepatu hak.

kalo dulu yang meletek mah ya sudah, tapi gak diracuni tv karena jadi keliatan keren kalo sepatu hak.

Sumpah gw takut !!


BB : Segitu takutnya ?


Kiki : Iya beneran.


BB : Dosa ditanggung masing-masing lah, kemaren homo keberatan dengan berita soal Ryan yang memojokan, tapi yang lain bikin banci jadi tren.


Kiki : Sumpah gw masih takut !!



Kemudian saya googling soal representasi waria / gay di TV untuk menambah informasi, yang ditemukan adalah sebagai berikut :


sumber : http://ruangfilm.com/forum/viewtopic.php?t=789

Dikirim: Tue Aug 05, 2008 2:49 pm

Kirimkan subyek: PERLUKAH PERAN BANCI/GAY/ DI INDUSTRI HIBURAN diLENYAPKAN?

SAAT INDUSTRI HIBURAN DI RAMAIKAN DG HADIRNYA PERAN BANCI,WARIA, GAY DAN SEJENISNYA..

tampilnya mereka di TV mau tidak mau mempengaruhi "hajat" hidup banyk org, banyk yg meniru gaya bahasanya, tingkah lakunya maupun ber busananya...

ada yg menganggap ini contoh buruk, bagi generasi muda dan anak2..istilahnya MEMASYARAKATKAN BANCI, DAN MEMBANCIKAN MASYARAKAT... sebaliknya ada yg fine2 aja, menganggap cm hiburan n lucu2an...

dg adanya kasus RYAN gay pembunuh, kehadiran mereka sedikit bnyk jadi sorotan...

pertanyaan nya, perlukah kehadiran mereka di pertahankan atau di hilangkan...?????????

Dikirim: Tue Aug 05, 2008 3:25 pm

pernah ada anak tetangga ku, ditanya cita2 nya sama bapaknya;

"kalo udah besar mau jadi apa?' tanya sang bapak

"kalo adik udah besar, mau jadi seperi MADAME IVAN...", JWB SI ANAK DG LUGUNYA...

industri TV punya pengaruh sangat besar terhadap perkembangan mental anak bangsa....

kalo tiap hari di suguhkan banci/waria, pastinya punya pengaruh ke jiwa anak2 yg blm ngerti apa2....


sumber : www.halaman.net


Menonton televisi tampaknya membawa dampak negatif pada perkembangan anak dibanding dampak positif. Dari televisi anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan, bahkan termasuk yang belum layak mereka tonton, mulai kekerasan dan kehidupan seks.

Dr. Endang Darmoutomo, MS, SpGK, mengungkapkan kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan obesitas sebesar 2%. Pasalnya selama menonton TV, lanjut Dr. Endang, anak lebih banyak ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.

Saat anak nonton tv, kalori yang dibakar hanya 36 kkal/jam, padahal apa yang dia konsumsi jauh melebihi kalori yang digunakan. "Anak perlu aktif untuk bertumbuh," tandas Dr. Endang.

Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak berharga karena memiliki tubuh 'berbeda' dibanding teman-teman di lingkungannya.

Apa lagi dampak negatif menonton televisi pada anak selain obesitas? Ternyata menonton tv terkait erat dengan kecerdasan. Menurut Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA (K) mengutip hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievement.

Lebih bijak rasanya kalau kita menemaninya sembari memberikan pengertian mengenai acara yang berlangsung

Waduh!!

Anak-anak yang senang menonton tv dan bercita cita menjadi Madame Ivan akan segera terwujud karena obesitas.

PS:

Saya bukan hendak menghakimi tapi ini menjadi salah satu perhatian saya terhadap besarnya pengaruh televisi. Ketakutan sahabat sekaligus ibu akan situasi ini menjadi sebuah pekerjaan sulit dirasakan buat mereka yang menjadikan banci / gay sebagai komoditi.

Olimpiade Beijing & Kembang Api Summarecon



Pertunjukan spektakuler nan ultra modern tanpa disadari sangat bergerak begitu cepat bergantian. Konser U2 dan Madonna masih membuat saya berdecak kagum ketika melihat konsernya via youtube & DVD. Madonna yang baru saja memulai Sweet & Stick Tournya, bekerja keras untuk kembali menghadirkan sebuah konser yang lekat di hati. Setelah melihat konser terbarunya di youtube, sepertinya Confessions on the dancefloor masih menghadirkan sesuatu yang lebih. Keingintahuan berikutnya adalah tinggal menunggu album baru U2 menyusul konser yang pasti dinanti.

Dua ikon musik itu menjadi patokan dalam membuat sebuah pertunjukan yang spektakuler buat saya sebelum saya melihat pembukaan Olimpiade Beijing 2008.

Saya merasa sangat beruntung dan menjadi salah satu yang berterima kasih kepada TVRI untuk siaran langsung acara yang saat ini memegang rekor sebagai acara tv paling banyak ditonton.

Buat saya pertunjukan di pembukaan Olimpiade Beijing 2008 membuat mereka keturunan Tionghoa semakin percaya diri dalam melakukan apapaun. Mungkin saja mereka sangat yakin lebih hebat dari Madonna atau U2 J

Keseluruhan acaranya membuat air mata sudah berada di ujung mata untuk menetes. Disutradarai oleh Zhang Yimou, Koreografer Zhang Jigang and Chen Weiya dengan piñata musik Tan DunTata. Semuanya diramu dengan tata lampu yang disediakan oleh Martin Lighting yang didesain oleh Sha Xiao Lan dengan lighting production yang dipegang oleh CCTV – Central China Television, semuanya Made In China

Sumber :

www.martin.com

http://en.wikipedia.org/wiki/2008_Summer_Olympics_Opening_Ceremony

Jika ketinggalan coba pesan rekaman pertunjukannya di http://www.mediabanc.ws/

lebih gampang kalo ada di Glodok ya.

Pertunjukannya terasa paripurna jika ditutup dengan kembang api. Meskipun ada pro kontra diantara kembang api Olimpiade Beijing 2008, tapi penonton tidak berkurang kekagumannya.

Meskipun saya tidak melihat pertunjukan kembang api pembukaan Olimpiade Beijing secara langsung, akhir minggu kemarin saya berkesempatan melihat pertunjukan kembang api yang cukup membuat menganga di Serpong. Dalam skala Indonesia pertujukan kembang apai dengan iringan musik menjadi terbesar dengan penonton sebanyak 10.000 orang. Berlangsung malam hari di lapangan tanah yang tanpa disadari debunya tingkat akut. Meskipun sambil bekerja, menonton pertunjukan kembang apinya menjadi sangat bersemangat karena penonton datang dengan semangat. Sangking semangat mereka rela beradu mulut ketika tidak diizinja n masuk tempat pertunjukan.

Helarfest 2008


Hampir setiap akhir minggu di Juli-Agustus, saya pulang ke Bandung untuk sekedar menghibur diri hadir di beragam acara Helarfest 2008 yang menarik hati dan menyegarkan mata. Saya banyak melewatkan banyak acara yang digelar di hari kerja, jadi saya berusaha khusyuk menikmati acra yang digelar pada Sabtu-Minggu.

Tidak hanya melihat gambar monyet yang beredar di Bandung saat ini. Monyet dengan mata berbinar-binar yang saat tampil dimana mana ini bernama Surili, maskot Helar Festival 2008. Surili dipilih diantaranya karena spesies asli Jawa Barat dan memiliki karakter binatang yang senang bercanda dan senang berkumpul yang menjadi sebagian representasi orang Sunda.

Khususnya saya menanggapi, tidak usah kecil hati dan gampang tersinggung disebut monyet. Mengikuti sekelompok orang dan mengutip judul novel Mereka Bilang saya Monyet, seharusnya saya menjadi monyet yang membanggakan bagi sekitar dan lebih banyak bertindak.

Surili dengan berbagai pose tergambar di materi promosi Helarfest yang menampilkan berbagai potensi ekonomi kreatif yang berkembang dalam lingkup kota Bandung. Peristiwa monumental ini disebut sangat membanggakan dalam pidato Ibu Presiden, Ani Yudhoyono dalam pembukaan Pameran Ekonomi Kreatif Indonesia 2008 pada 7 Agustus 2008 di Jakarta. Saya ikut bangga !! dalam hati saya tidak bisa menahan rasa itu. Bukan berarti saya mencintai Ibu Presiden, dipastikan karena saya kagum melihat mereka yang bekerja, semua ini demi Bandung. Saya bangga sebagai warga Bandung bisa mengalami peristiwa ini, padahal tidak sedikit yang terlibat bukan orang Sunda atau warga Bandung tapi mau bekerja demi Bandung.

Disaat bersamaan dengan Helarfest yang berlangsung dari Juli – Agustus 2008 ini, di luncurkan juga film animasi Kabayan dan Liplap. Film hasil pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mentri Perindustrian & Perdagangan, Marie Elka Pangestu. Film ini juga menjadi salah satu kampanye kebanggaan nasional atau National Pride Campaign.

Tokoh rekaan asal Sunda, Kabayan sangat dekat bagi mereka orang sunda. Apakah peristiwa ini membuat saya harus bangga untuk kesekian kalinya kemudian disusul dengan menitikkan airmata sebagai aksentuasi rasa haru biru seperti warna jeans Sixteen d’Scale? Tidak hanya membuat saya bangga tapi juga bersemangat. Wujud nyata sebagian impian Bandung terus memiliki tokoh rekaan selain Kapten Bandung dalam bentuk komik, Kabayan animasi melengkapi kepuasan visual dilengkapi dengan impian Bandung melalui Helarfest 2008 dengan banyak aktivitas, mulai dari festival budaya tradisional masyarakat Sunda, festival industri clothing independent, konser musik, pemutaran film, pameran arsitektur dan seni visual, proyek seni ruang publik hingga seminar urban planning dan budaya kreatif.

Kerja keras yang telah dilakukan oleh semua tim dibalik kegiatan luar biasa, termasuk menjadikan Surili dan Kabayan berada pada posisi menyaingi tokoh tokoh rekaan popular seharusnya diberi rewards. Rasa bangga dari saya sepertinya tidak sepadan dengan apa yang telah mereka lakukan. Lebih dari itu, doa dihaturkan untuk mereka untuk terus bekarya dan bekerja untuk banyak kebaikan terwujud di Bandung.

Sumber:

www.helarfest.com

www.depperin.go.id


Minggu, 13 Juli 2008

Waktu Mengulang Se(patu)suatu

Salah satu barang wajib di era 90an adalah Sepatu Dr Martens Originals.

Sayang sekali saya adalah orang yang belum bisa punya waktu itu. Harga sepatu yang salah satunya dipopulerkan serial Beverly Hills 90210 sekitar 300ribuan, belinya di BIP 2.

Malu rasanya cenderung minder kalo datang ke bazaar SMA gak pake sepatu yang lubangnya ada beberapa macam yaitu : 3, 8, dan 14, juga ada yang 20.

Lebih parah lagi kalo ke acara Hullabaloo gak pake sepatu ini, kurang memaknai perhelatan nampaknya.
Karena trend selalu berulang, dipastikan sepatu ini akan kembali.





Tahun ini refreshment pabrikasii sepatu ini memakai kampanye iklan dengan bintangnya adalah Daisy Lowe, anak Gavin Rosdale & Pearl Lowe.

Tanda-tanda kesuksesan kembali sepatu ini kemungkinan karena jejaring pertemanan Daisy Lowe dengan London It Girl Agyness Deyn, yang oleh sebagian orang Indonesia yang sok ke Inggris2an sebagai “Overatted Model”
.


Tidak dulu tidak sekarang, saya tetap tidak memaksakan untuk memiliki sepatu ini, yang lebih saya ingin miliki adalah cd single dari Five O'Clock Heroes feat. Agyness Deyn.
Lihat http://youtube.com/watch?v=dWvw6ZpK1j4

PS: Didedikasikan untuk Tike P yang memiliki kesan dengan saudara jauh Dr.Martens yaitu Dr.Moccs produksi Bandung tea

Memanfaatkan Sisa Waktu


Dengan kegiatan saya yang tidak sibuk, saya banyak membuang waktu dengan berpikir sendiri, menikmati peristiwa-peristiwa dalam lamunan. Terbuang sia-sia !!


Setelah itu ketika saya harus mulai mengerjakan tugas-tugas saya diluar kerjaan rutin, saya tidak memiliki computer. Ide sudah ada, tapi saya harus menuliskan di kertas, kemudian entah kapan baru ditik di computer.

Di saat yang bersamaan saya harus menyelesaikan beberapa tulisan untuk sebuah buku dan proposal penelitian. Keduanya adalah tulisan yang sangat berbeda. Dibayangkan seperti surga dan neraka, namun keduanya adalah hal yang kom

plementer.


Keduanya harus saya selesaikan akhir Juli 2008. Seperti Anyer dan Jakarta, juga seperti percaya tidak percaya saya harus memenuhinya. Bagaimana saya harus menghargai waktu yang ada dan memanfaatkannya dengan baik…masih bingung saya mengatur dan menjalankannya.

Saya hanya akan tertegun, menikmati jam yang terus bergerak. Apalagi jam yang saya lihat adalah jam jenis ini :


A Lange & Söhne jam yang asalnya dari Jerman ini didirikan sejak 1845.

http://www.lange-soehne.com


Insya Allah tercapai bisa punya jam diatas, tapi untuk saat ini saya harus banyak malu ketika saya membaca profil Kahar Tjandra di majalah SWA. Beliau adalah pemilik Betadine dan 19 perusahaan lainnya.


Bapak yang berusia 79 tahun ini meyebutkan dalam wawancaranya bahwa dia tidak pernah membeli baju, apalagi sepatu atau jam tangan. Segala yang dipakainya adalah pembelian isteri dan anak-anaknya. Dia selalu memakai sesuatu sampai rusak, tidak heran kalau kemeja yang dipakai pun sampai robek.

Jam yang dia pakai adalah jam A. Lange & Söhne yang tidak dia beli tapi anaknya yang membelikan.


Memang Pak Kahar Tjandra sudah pas memakai jam ini, kalau saya yang pakai pasti orang memastikan saya pelanggan di Mangga Dua.

(Motor) Mengejar Waktu

Minggu lalu motor saya kena tenggat waktu, saya mengurusi STNK nya sekalian. Prosedur yang harus dijalani sebagai pengendara motor yang sedikit baik dan tidak ugalugalan.

Sebuah pelepasan, menghabiskan waktu sambil berkeliling kota dengan berjalan kaki, atau mengendari motor sampai naik bis-meskipun saya tidak tergabung di komunitas “Bis Manis” :bismania.wordpress.com. Hanya saja lalu lintas di Jakarta dan Bandung sangat kurang bersahabat. Stereotipe motor & bis sebagai pengacau jalan sulit dihapus. Saya sendiri juga sering ngamuk ketika naik motor menyaksikan motor-motor yang beratraksi tapi nanggung di jalan.

Motor sudah menjadi bagain hidup saya. Bapak seorang pembalap motor, cerita kaki patah, tulang remuk, engsel copot menjadi dongeng kecil. Setiap hari saya menaiki motor (dibonceng) mulai dari Honda 69 “Biji Nangka” (karena tangki bensinnya mirip biji nangka), Vespa 77 90cc, dan Honda Binter, tapi saya baru diperbolehkan naik motor kelas 2 SMA dengan motor Honda Astrea dan sampai sekarang Vespa Corsa.

Motor praktis diurus, meskipun untuk Vespa perlu kasih saying lebih.. Sekarang, motor membantu saya mengejar waktu ketika kesiangan atau sedang terburu-buru. Mungkin karena saking terburu-buru. Begitu juga dengan warga Jakarta yang lain, saking buru-buru, di minggu yang sama saya ditabrak motor dari arah belakang, ketika saya berjalan kaki sambil merokok. Brukk…dan seperti dapat diduga, penabrak nya lari saja. Tidak seperti biasanya saya jalan di bagian kanan jalan, ketika berjalan di kiri jalan akibatnya lengan kanan saya sedikit memar.

Ya begitulah kelakukan sebagian banyak pengendara motor di Jakarta. Memang pantas dihina, dicaci dan dikutuk untuk mereka yang berkelakukan seperti itu. Saya sudah terbiasa mendengarkan “ungkapan binatang sayang” teman-teman yang memiliki mobil ketika berkendara.

Salah satuyang ikut berpartisipasi adalah Ojeg. Bagi sebagian orang, mereka adalah penyelamat, teramsuk saya, ketika motor saya mogok ataus edang malas naek motor dan terburu-buru. Ada beberapa hal yang saya hindari ketika memilih naik ojeg, yaitu:

1.Tukang ojeg pilih muka tua, tapi bukan kakek-kakek. Mereka yang masih tampang abg cenderung ugal-ugalan. Sebaliknya kalau tua, ya kecepatan motornya berkisar 30km/jam. Ngapain juga naik ojek kalau lama.

2.Siapkan topi atau beanie karena akan sangat malas ketika disuruh pake helm tukang ojek yang dipenuhi jamur tinggak tinggi yang menyebarkan spora gatal-gatal dan penyakit kulit, selain itu dipastikan mengandung berbagai macam serangga kecil yang akan menggerayangi kepala.

3.Siapkan barang yang wangi2, apapaun itu sebagai pertolongan pertama pada keadaan bau. Sering nya bau matahari dari rukang ojek bersemilir terkena angin. Daripada repot kalau bau nya bercampur bau badan!!....wek

4.Mencoba menanggapi jika tukang ojek ngajak ngobrol. Siapa tahu dibalik itu semua terbentang jejaring yang luas.

Jenis motor tukang ojeg yang paling favorit adal

ah Honda RX King, mantap ditunggangi!! Meskipun motor ini sering dipakai jambret bermotor.Apa rasanya ya kalau naek ojeg yang jenis motornya biasa dipakai kaum pemilik modal atau selebriti yang meluangkan naek motor di akhir pekan…?

Mungkin biasa saja, tapi ya sedikit gaya lah kalau naek ojeg Ningrat Limo Bike (NL). Ojeg ini ditujukan untuk eksekutif yang memerlukan mobilitas jarak dekat dengan pilihan Piaggio Granturismo dan Piaggio Fly.Tapi,NL tidak pandang bulu, semua penumpang akan mendapat layanan sama. Helm yang digunakan berkualitas tinggi. Untuk menjaga kebersihan helm, setiap penumpang wajib memakai penutup kepala sekali pakai. NL juga menyediakan jaket pelindung dan penutup bagian bawah. Bagi yang membawa barang bawaan, tersedia bagasi di kendaraan bagian belakang.


Jika diperlukan, menghemat waktu dengan naek ojeg ini, tapi tidak mengehemat uang transport.

Tenggat Waktu

(warga) [OOT] Semilidetik Untuk Meraih Emas

Wednesday,July 9, 2008 7:22 PM

From: "malwa" malwa03@kepribadian-malwa.com

Add sender to Contacts To: warga@yahoogroups.com


[OOT] Semilidetik Untuk Meraih Emas


Rekans, Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat yaa..

Semilidetik Untuk Meraih Emas

Jika setiap pagi bank memberi anda pinjaman uang sebesar Rp. 86.400,- bebas untuk digunakan hanya pada hari itu saja, apa yang anda lakukan? Pastinya anda akan memanfaatkan uang itu sebaik-baiknya sebelum hari itu berakhir. Daripada hangus begitu saja, ya kan?

Kita semua memiliki bank seperti itu, namanya WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi anda pinjaman 86.400 detik yang akan hangus jika tidak digunakan pada hari itu juga. Tidak ada waktu tambahan dan tidak ada juga “uang muka” untuk pinjaman esok harinya. Jadi, gunakan waktu anda sebaik-baiknya dan mulailah bertindak sekarang juga.


Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN,

tanyakan pada murid yang tidak naik kelas.


Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN,

tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur


Agar tahu pentingnya waktu SEHARI,

tanyakan pada tukang bakso yang tidak bisa jualan hari ini.


Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT,

tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang


Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK,

tanyakan pada peraih medali perak cabang renang di Olimpiade


Tetap SEMANGAT!

Rosa S Rustam



Email diatas adalah salah satu email yang saya baca di pagi hari, disaat beberapa kejadian berkaitan erat dengan masalah waktu. Mulai dari eksekusi terpidana hukuman mati, STNK motor saya yang habis masa berlakunya, sampai kepada tenggat waktu pembayaran kartu kredit, proposal penelitian, kerjasama media untuk sebuah event, proposal buku!!


Waktu untuk (Mereka) terpidana mati !!

Awal minggu ini di koran, elektronik, dan tv berita rencana eksekusi mati tiga terpidana mati buat saya lebih menarik diikuti daripada perhelatan PON di Samarinda. Mereka adalah Sumiarsih dan putranya Sugeng yang membunuh keluarga Letkol(Mar) Purwantio di surabaya tahun 1988 dan dukun yang terkenal meskipun tidak berkecimpung di dunia digital adalah Dukun AS yang membunuh 4 perempuan di Medan.


Jumat pagi saya mendapatkan berita Dukun AS sudah ditembak mati pada Kamis malam Setelah diotopsi jenazah kemudian di salatkan di musala rumah sakit. Setelah itu jenazah dukun AS dibawa dengan sebuah mobil ambulans ke kampung halamannya di Dusun Lima Belas, Desa Sungai Semayang, Sunggal Deli Sedang.


Dia divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Deli Serdang pada April 1997.

Selama menghabiskan waktu di penjara sampai Jumat Kamis 10 Juli 2008, dipastikan Dukun As bertobat. Setiap waktu pasti berharga untuk menabung kebaikan apapaun itu peruntukannya.


Ditempat berbeda, diwaktu yang sama saya menghabiskan waktu untuk apa ya?

Padahal saya juga tidak bisa menolak maut dan menyusul Dukun AS !!


Ketika maut sudah tinggal menunggu waktu buat Sumiati dan anaknya Sugeng, mereka masih meminta eksekusi mereka ditunda dan bahkan dibatalkan, karena menurut Sumiati mau hanya kuasa Allah.

Sumiati dan putranya Sugeng telah menjalani hukuman selama 20 tahun sejak divonis Pengadilan Negeri Surabaya, karena telah terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap satu keluarga di Jalan Dukuh Kupang Timur 24 Surabaya tahun 1988.


sumber:

www.liputan6.com

www.okezone.com

Warta Kota

Indo Pos

Kamis, 12 Juni 2008

Kado Merah Weezer

Salah satu hadiah berharga di Juni adalah album ke 6 Weezer- Red Album. Seperti biasa nuansa yang hampir sama disajikan. Istimewanya video dari single Pork & Beans diinspirasi dari tokoh-tokoh popular yang berhasil memanfaatkan Youtube sebagai wahana bermain dan lewat http://youtube.com/user/weezer mereka merilis videonya.


Tokoh - tokoh tersebut pernah diundang Oprah ketika episode Youtube dibuat khusus karena fenomenanya.
http://youtube.com/watch?v=muP9eH2p2PI

Beberapa yang saya kenali adalah Canon in D, Gary Brolsama, The Numa Numa kid, The Dramatic Gopher, Afroninja, The Diet Coke Experiment, GI Joe Gay, Matt McAllister Tshirts, Chris Crocker - The “Leave Brittney Alone”, Caitlin Upton-Miss Teen USA, The Soulja Boy Dance, Judson Liapply “Evolution of Dance”, Tay Zonday "Chocolate Rain" (yang menurut saya sangat tidak lucu) , The Daft Hands, Kicesie Sex Video, Ryan vs Dorkman, The Dancing Banana, dan One Man Band.

Sebelum saya menyelami album terbarunya, saya bernostalgia dulu ketika saya bisa menikmati konser mereka dari barisan paling depan di Summer Sonic 2005.


SUMMER SONIC 2005

Seperti di Indonesia ada Soundrenaline, Woodstock di Amerika Serikat, Glastonburry di Inggris, dan Big Day Out di Australia, di Jepang juga terdapat festival musik musim panas bernama Summer Sonic.

Untuk pertama kalinya saya mengunjungi Tokyo, saya mendapatkan kesempatan pengalaman menonnton sebuah festival musik musim panas Summer Sonic pada Agustus 2005.

Summer Sonic 2005 menampilkan sekitar lebih dari 100 penyanyi dan grup band dari berbagai negara diantaranya Jepang, Inggris, Amerika dan Australia. Festival musik ini diselenggarakan setiap tahun untuk mengisi kegiatan di musim panas bagi warga Jepang atau Tokyo khususnya. Selain festival musik, di Tokyo juga diselengarakan banyak kegiatan hiburan, diantaranya festival kembang api atau disebut Hanabi.

Cuaca Tokyo di awal Agustus 2005 kemarin sangat panas, suhu berkisar diatara 25 - 27 derajat Celcius. Summer Sonic 2005 diselenggarakan di daerah Chiba, Tokyo pada 13 - 14 Agustus 2005. Festival musik ini mengambil lokasi d Chiba Marine Stadium & Makuhari Messe.

Chiba Marine Stadium adalah tempat rumah tim baseball Chiba Lotte Marines.Tempat ini bisa menampung sampai 30 ribu penonton duduk, dan 10 ribu berdiri . Sedangkan Makuhari Messe berbentuk kompleks balai pertemuan tertutup yang dilengkapi dengan pendingin udara diperkirakan bisa menampung sekitar 20 ribu penonton. Tempatnya mirip Kemayoran Hall dengan desain arsitektur yang berbeda.

Meskipun Tokyo dikenal dengan jalur kereta bawah tanah yang sangat banyak, namun panitia acara di official websitenya telah menyiapkan peta transportasi untuk pengguna kereta yang bisa digunakan untuk memudahkan mencapai tempat pertunjukan. Peta nya juga dilengkapi dengan durasi tempuh setiap kereta, ini untuk memudahkan setiap penonton untuk bisa datang tepat waktu menonton pertunjukannya. Saya memutuskan untuk pergi Sabtu 13 Agustus jam 6 pagi , karena ini pengalaman pertama, saya tidak mau ketinggalan apapun. Dari tempat saya tinggal di daerah Kugayama, diperkirakan sekitar 70 menit untuk sampai d stasion Kaihin Makuhari Station, stasiun terdekat dengan tempat acara.

Ketika sampai di stasiun, banyak pemuda berkaos putih bertuliskan Summer Sonic 2005 memegang pengeras suara dan terus berbicara dalam bahasa Jepang, Saya cukup terpukau dengan cara mereka memandu, semua penonton berjalan beriringan dengan sangat teratur sejauh 500 meter untuk sampai gerbang Makuhari Messe dan 900 meter untuk sampai Marine Stadium. Berjalan sejauh itu tidak terasa karena saya terhibur dengan berbagai macam gaya berpakaian anak muda Jepang yang dikenal sangat unik. Mulai dari gaya berpakaian seperti akan berjemur di pantai yang dilengkapi topi lebar, kemeja bunga khas Hawaii dan celana surfing, tidak ketinggalan keranjang yang dilengkapi berbagai kebutuhan termasuk kursi mini. Ada juga yang berpakaian ala boneka boneka porselen, rok selutut menggelembung dengan kaos kaki panjang warna warni.

Lebih kurang 15 menit berjalan, saya sampai di gerbang Makuhari Messe. Tiba tiba banyak anak muda Jepang langsung berlari, setelah saya coba menyusul mereka, ternyata mereka bergegas mengantri di stand official merchandise Summer Sonic 2005. Padahal stand tersebut baru dibuka pukul 10 pagi. Mereka rela mengantri dengan teratur untuk membeli kaos kaos yang harhanya sekitar 300-500 Yen.

Kemudian saya menuju tempat penukaran tiket. Ditempat ini tiket kemudian diganti dengan gelang tangan berwarna merah, karena saya membeli tiket untuk 2 hari, sedangkan untuk tiket 1 hari, gelang tangan nya berwarna hijau. Panitia memberikan sebuah buku panduan berwarna orange yang dilengkapi peta panggung dan jadwal pertunjukan. Saya langsung menyiapkan rencana setiap jam untuk menikmati pertunjukan mana yang akan saya pilih.Panitia yang dilengkapi pengeras suara masih memandu penonton yang sibuk membaca buku panduan untuk memasuki antrian di beberapa pintu ruangan.Ternyata sudah banyak anak muda Jepang yang mengantri sambil duduk2, sebagian sambil makan pagi dilengkapi minuman isotonik yang mirip cairan tubuh menjadi andalan mereka.Pintu masuk baru dibuka pada pukul 10 pagi.


Meskipun ini adalah festival musik rock, pop, dan lain lain, panitia dengan tepat waktu membuka pintu masuk .Terdapat 5 pintu masuk utama di Makuhari Messe. Pintu masuk 1 untuk penonton yang ingin menikmati pertunjukan di dua panggung yang diberi nama Urban Stage & Rock Stage. Sesuai dengan namanya di kedua panggung itu akan tampil musisi dan grup band beraliran musik rock, soul, hip hop. Diantaranya yang tampil adalah band The Roots & Q Tip pada Sabtu 13 Agustus, sedangkan Me First and The Gimme Gimmes tampil pada Minggu 14 Agustus.

Pintu Masuk 2 digunakan untuk ruangan stand stand makanan, stand sponsor,tempat istirahat,stand P3K, dan stand refleksiologi.Panitia sangat memikirkan bagaimana caranya untuk membuat penonton tidak pegal kakinya selama 2 hari.

Pintu Masuk 3 menuju panggung yang diberi nama Sonic Stage . Di panggung ini yang akan tampil pada Sabtu 13 Agustus diantaranya The Tears (band baru mantan vokalis Suede), Ian Brown, dan MEW. Sedangkan pada Minggu 14 Agustus yang tampil di panggung ini diantaranya Bloc Party, The LA's, dan Teenage Fanclub.

Pintu Masuk 4 dikhusukan untuk stand official merchandise dan tempat locker. Penonton bisa menyewa locker untuk menyimpan barang barangnya dengan membayar 300 Yen setiap harinya. Jadi mereka tidak usah membawa tas yang berat selama pertunjukan berlangsung. Di ruangan ini juga dilengkapi panggung yang diberi judul Island Stage yang diperuntukan untuk band band lokal dan band band indie asal Jepang dan juga dari berbagai negara.Diantaranya yang akan tampil adalah Doping Panda, The Rakes, dan Great Adventure.

Pintu masuk 5 terdapat paling ujung di Makuhari Messe, karena disini terdapat panggung kedua paling besar yang diberi nama Mountain Stage. Duran Duran, Interpol, dan TV On The Radio tampil pada Sabtu 13 Agustus. The Black Crowes, Public Enemy, Ramsmstein adalah sebagai band yang tampil pada Minggu 14 Agustus.

Karena ingin membeli makanan,saya memilih memasuki Pintu Masuk 2, kejutan kembali datang, diruangan ini para sponsor membagikan kantong kantong berisi produk produk mereka yang berisi deodorant,sabun muka, kertas tisu, handuk,. Ada juga sponsor yang membagikan compact disc single dari beberapa grup band, pin, dan voucher gratis mengisi lagu untuk produk I pod. Sepertinya sponsor mengerti apa yang diperlukan penonton untuk menikmati festival musik ini selama dua hari. Salah satu sponsor acara adalah A Seed Japan, sebuah NGO lingkungan hidup yang mengkampanyekan daur ulang sampah plastik. Mereka membagikan kantong plastik yang diproduksi dari hasil daur ulang botol minuman. Saya kemudian bertanya dalam bahasa Inggris kenapa mereka mau bekerjasama dalam acara ini. Mereka beralasan karena selama 2 hari acara ini berlangsung akan terkumpul sampah plastik yang banyak , sehingga mereka memanfaatkan anak muda Jepang untuk turut aktif dalam proses daur ulang sampah plastik. Wowww............itulah reaksi saya, meskipun mereka menjawab dengan Bahasa Inggris yang sangat terbatas, lebih membantu bahasa tubuh dan bahasa gambar (kemana mana saya selalu membawa notes dan pensil).

Tepat pukul 12 siang pertunjukan dimulai, saya memilih untuk menonton The Subways, band beraliran garage rock asal Inggris di Mountain Stage.Dilanjutkan Louis XIV, The Departure, TV ON The Radio, dan Interpol. Setelah selesai, tepat pukul 4 sore saya pindah ke Sonic Stage yang jaraknya lebih kurang 100 meter,untuk menonton MEW dan The Tears. MEW tampil sangat maksimal!!

Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 6 sore, karena ada jeda waktu diantara pertunjukan selama 30 menit, saya bergegas pindah tempat ke Urban Stage, dmana The Roots sudah mulai beraksi.Ini adalah keputusan sulit karena pada saat yang bersamaan Deep Purple tampil di Marine Stage. Sambil terengah engah saya mencoba bergabung bersama penonton yang sangat antusias dibandingkan dengan penonton di pertunjukan2 dipanggung yang saya tonton sebelumnya. Secara musikalitas The Roots bisa menunjukan bagaimana menyajikan skill tinggi dengan bumbu hiburan. Tiba tiba pemain drum berganti tempat dengan pemain perkusi, kemudian sang gitaris memetik gitar dengan posisi gitar di punggung, tak ketinggalan pemain keyboard & vocalist yang terus mengajak penonton mengikuti irama dengan melambaikan tangan, keringat mulai bercucuran, padahal ruangan nya dilengkapi pendingin udara. Satu jam tidak terasa menikmati The Roots.Saya kembali bergegas menuju Sonic Stage untuk menonton Ian Brown dans aya pun ketinggalan pertunjukannya.

Pertunjukan berikutnya di Mountain Stage adalah yang paling saya tunggu hari itu. Dengan perut yang sudah terisi saya berlari secepat mungkin diantara penonton yang mulai berdesakan, Duran Duran akan tampil pukul 8 malam. Beruntung saya bisa mendapatkan posisi menonton tepat didepan mereka dibelakang pagar pembatas. Duran Duran tampil selama lebih kurang satu setengah jam. Sangat memuaskan!!

Kemudian saya kembali berlari dari Mountain Stage menuju Marine Stadium yang tempatnya 500 meter ,meskipun disediakan shuttle bus, saya tetap memilih berlari untuk bisa menonton Nine Inch Nails. Alhasil saya bisa menonton 3 lagu terakhir mereka sambil duduk di tribun stadion. Akhirnya pertunjukan Sabtu 13 Agustus berakhir pukul 10 malam, saat itu lah saya baru merasa lelah.

Kemudian saya memutuskan untuk kembali ke Makuhari Messe membeli makan malam dan menginap disana, sementara sebagai penonton berlari mengejar jadwal kereta yang akan membawa mereka pulang. Sebagian lagi menuju hotel untuk menginap. Terdapat dua buah hotel yaitu Hotel New Otari dan Hotel Makuhari Prince. Paling murah harga per malam di kedua hotel ini sekitar 2000 Yen.Setelah sampai di Makuhari Messe yang sangat bersih dan bebas sampah, saya mengira hanya akan ada sebagian kecil, ternyata sudah banyak orang mengambil tempat untuk tidur. Bahkan untuk posisi tidur pun mereka sangat teratur, sehingga memudahkan yang lain untuk mengambil tempat.Sebelum tidur saya sudah menyiapkan rencana untuk pertunjukan besok hari, karena besok Weezer dan Oasis akan tampil dan diperkirakan akan lebih banyak orang yang datang.

Tepat jam 6 pagi saya dibangunkan oleh petugas kebersihan karena mereka akan membersihkannya. Untuk kesekian kalinya saya terkagum, padahal tempatnya sudah bersih. Saya dianjurkan untuk pindah tempat ke sekitar lobi Makuhari Messe. Akhirnya saya bangun dan membersihkan diri di wc umum yang sangat bersih dan rapih. Makan pagi adalah sebuah keharusan, mengingat jadwal pertunjukan Minggu 14 Agustus sangat padat. Seafood Ramen atau Bakmi Seafood sehargan 450 Yen dan satu botol minuman isotonik seharga 120 Yen,saya pilih sebagai makan pagi. Saat itu saya memutuskan untuk lebih mengajak ngbrol orang muda Jepang. Meskipun sedikit kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, saya berkenalan dengan Hiro yang cukup bisa mengerti Bahsa Inggris meskipun sulit dalam pengucapan. Dia seorang komputer programmer di perusahaan komputer Jepang dan telah mengikuti Summer Sonic 3 tahun berturut turut. Dia menanyakan kabar tentang Aceh. Saya menjawab sudah dilakukan perbaikan disana. Dia berkeinginan mengunjungi Indonesia karena usianya sudah 27 tahun tapi belum pernah ke Bali. Obrolan berakhir ketika tepat jam 9 ketika penonton sudah boleh memasuki Makuhari Messe dan Chiba Marine Stadium.


Pertunjukan hari itu lebih awal dibanding hari sebelumnya. Jam 11 siang adalah pertunjukan perdana. Saya kemudian menuju Sonic Stage karena akan tampil Be Your Own Pet. Band rock asal Nashville yang bervokalis perempuan berambut pirang bernama Jemima Pearl. Album perdana mereka berjudul Damn Damn Leash banyak mendapat review menggembirakan dan pujian dari beberapa majalah dan situs musik, diantaranya Rolling Stones, Spin, Gigwise, dan FasterLouder. Selama 45 menit mereka bisa membuktikan bahwa mereka sangat menarik untuk dilihat skill bermusik jika dibandingkan hanya sekedar mendengarkan albumnya. Penonton langsung bersemangat. Ciri khas penonton Jepang adalah mereka akan mengacungkan dan melambaikan sebelah tangannya bersama sama secara teratur. Kemudian saya menuju Marine Stadium. Antrian panjang stand official merchandise tmasi berlangsung meskipun matahari sangat menyengat. Sun block atau lotion pelindung kulit sangat dibutuhkan untuk bisa menonnton di Marine Stadium. banyak penonton yang menunggu di tenda tenda berteduh.Sambil menunggu pertunjukan pukul 1 siang saya membeli roti dan minuman isotonik seharga 350 Yen sambil menuju Beach Stage. Area ini merupakan pantai mini buatan. Disini tampil band band beraliran musik yang tidak terlalu ribut seperti reggae dan hip hop.


30 menit kemudian saya menuju pintu festival Marine Stage,karena Yellowcard akan tampil jam 14.30. Band beraliran apapaun itu yang disebut Emo ini menunjukan keunikan personil bermain biola. Penampilan mereka juga sangat membuat penonton bersemangat untuk mulai melakukan moshing, meskipun sebenarnya moshing dilarang selama pertunjukan berlangsung. Keringat mulai membasahi kaos yang saya pakai, karena penonton mulai berdesakan ketika Yellowcard mengajak penonton untuk mendekati panggung, saya pun akhirnya berada tepat di pinggir pagar batas. Setelah selesai kemudian panitia menyemprotkan air kearah penonton di festival Marine Stage. Lantai lapangan baseball ini ditutupi kayu kemudian dilapisi busa dan karpet plastik, sehingga lantainnya terasa licin setelah disemprot air. Kondisi ini dimanafaatkan beberapa penonton untuk meluncur di lantai. Berbeda dengan Woodstock di Amerika Serikat, Glastonburry di Inggris,dan Big Day Out di Australia yang kesemuanya selalu dilengkapi dengan pesta lumpur, Summer Sonic hanya dilengkapi pesta seluncur air.


Sambil menunggu penampilan The Ordinary Boys, MC acara kemudian mengajak seseorang dengan menggunakan kaos bertuliskan A Seed Japan yang kedua tangannya masing masing memegang botol palstik minuman dan kantong plastik. Mereka memberi kan info seputar proses daur ulang dan ajakan aktif dalam mendaur ulang sampah. Salah satu yang saya paling ingat adalah bahwa satu botol minuman palstik berukuran 200 ml, bisa di daur ulang menjadi 10 kantong palstik belanja dengan desain gambar yang sangat menarik. Bayangan saya akan ada botol minuman yang akan dilempar ke panggung ternyata meleset, tidak ada satupun botol minuman yang dilempar ke panggung.

Sambil bersandar pada pagar pembatas, saya mengajak ngobrol dua orang wanita disebelah saya, Fumi dan Ami yang bekerja disebuah perusahaan produksi telur di Tokyo. Beruntung karena mereka mengerti bahasa Inggris dan baru aja berlibur dari Bali dan Yogyakarta. Dengan semangat mereka mengucapkan "Terima Kasih". Saya sangat terhibur dengan cerita pengalaman mereka menaiki andong di Yogyakarta dan wisata kulinari di sana yang menurut mereka sangat enak dan murah. Ketika kita sedang ngobrol, penonton makin bertambah banyak memasuki festival dan tribun Marine Stage. Ternyata mereka sedang menantikan band Jepang yang sedang digemari bernama Asian Kungfu Generation. Fumi dan Ami adalah fans dari band yang albumnya juga dirilis di Indonesia ini. Ketika band berpersonil empat orang ini mulai memainkan lagu lagunya, penonton satu stadion menyanyi bersama. Saya berpikir mungkin ini sama seperti Peter Pan di Indonesia yang kabarnya juga menonton festival ini juga. Lagu lagunya menarik untuk didengar meskipun secara bahasa saya sama sekali tidak mengerti. Tapi karena vokalis band ini,Gotoh san selalu menceritakan pengalaman tentang lagu lagunya, saya mencoba mengerti dengan menanyakan pada Fumi dan Ami. Setelah Asian Kungfu Generation selesai tampil banyak penonton yang mulai meningalkan Marine Stage karena cuaca yang masih sangat panas. saya juga berusha keluar mendinginkan badan sambil menuju Sonic Stage untuk melihat penampilan Bloc Party. Saya memutuskan menonton pertunjukannya selama 25 menit karena pertunjukannya bentrok dengan Kasabian di Marine Stage. Kembali saya berlari menuju Marine Stage dan langsung berdesak desakan memasuki festival Marine Stage karena saya harus berada paling depan untuk pertunjukan berikutnya.

Seiring dengan matahari yang mulai tenggelam dan cuaca berkurang panasnya, tepat 18.20 Pertunjukan yang paling saya tunggu hari itu akhirnya terwujud. Weezer tampil dengan kostum yang sangat menarik. paling berwarna warni dibandingkan grup band lain. Rivers Cuomo, vokalisnya memakai jas warna merah kotak kotak dan pemain bass nya, Pembetot bas, Scott Shriner memakai kemeja bunga bunga. Pengebuk drum, Pat wilson memakai kemeja putih dan melepaskan kacamatanya.Tak ketinggalan Brian Bell dengan gitarnya memakai kemeja cowboy. Mereka membawakan 15 lagu. Hits hits mereka hampir semuanya dinyanyikan bersama sama oleh penonton, diantaranya Island in the sun, No one else, Beverly Hills yang menjadi single pertama dari album terbarunya Make Believe, dan Buddy Holly yang menjadi lagu penutup pertunjukannya. Mereka meninggalkan panggung dan membuat penonnton melambaikan tangannya dengan bentuk jari membentuk huruf W.
http://youtube.com/watch?v=U6kbZzAuAXo

Kemudian saya berusaha keluar untuk berlari ke Mountain Stage tempat pertunjukan The Black Crowes yang bentrok dengan Weezer.Sesampainya disana pertunjukan sudah selesai. Saya langsung kembali berlari untuk kembali ke Marine Stage untuk menunggu pertunjukan Oasis yang menjadi penutup Summer Sonic 2005. Pintu festival sudah ditutup karena penuh, panitia menyuruh saya untuk duduk di tribun Marine Stage. Dari kejauhan kelihatan setiap tempat sudah terisi penuh, namun masih ada satu tempat duduk yang masih kosong. Akhirnya saya mendapatkan tempat duduk dan bisa melihat lautan manusia di festival Marine Stage. Beruntung sekali saya duduk ketika itu, karena Oasis cukup lama dalam persiapan pertuujukannya. Mengisi kekosongan acara, penonton yang duduk di tribun melakukan koreografi manusia dengan membuat ombak. Ini sangat mennghibur selama menunggu penampilan Oasis. Setelah lebih dari satu jam, akhirnya band yang dimotori oleh dua saudara kandung Liam dan Noel Gallagher membuka pertunjukan dengan lagu Turn up the sun. Lagu yang juga menjadi lagu pembuka di album terbarunya Don't believe the truth. Vokalis utama, Liam Gallager yang dikenal sering membuat tingkah laku aneh selama konser sudah saya nantikan dalam konser kali ini, setelah menyanyikan Lyla, single pertama dari album terbarunya. Dia mengajukan pertanyaan...Are there any lesbian girls? tentunya penonton tidak melakukan reaksi apapaun, semuanya terdiam. Dia juga bolak balik masuk kebelakang panggung , entah melakukan apa. Salah satu Band yang menginspirasi perkembangan musik Brit Pop di Indonesia di awal tahun 90an ini mulai membawakan banyak hitsnya setelah lagu kesembilan, diantaranya Champagne Supernova, Wonderwall, Some might say, dan Don't look back in anger. Mereka membawakan total 17 lagu, 8 diantaranya dari album terbarunya. Oasis menutup pertunjukannya dengan lagu Rock & Roll Star yang dilengkapi dengan pertunjukan kembang api yang sangat indah selama 5 menit. Ini juga sekaligus menutup Summer Sonic 2005. Jam 21.30 penonton secara beraturan keluar dari Marine Stadium menuju shuttle bus yang akan mengantarkan ke areal parkir atau Kaihin Makuhari, stasiun kreta terdekat. Saya pun segera menuju kreta yang akan membawa saya pulang dengan pengalaman menonton dan menikmati festival musik selama dua hari yang bisa melupakan rasa cape yang sama alami dan melupakan pengalaman betapa sulitnya mendapatkan visa untuk bisa masuk ke Jepang.