Jumat, 03 April 2009

Waktu Santai Massal

Dimana kah anda berada ketika Lebaran, Qurban, Detik Pergantian Tahun Baru,& Hari Spesial Lain ?

Pada umumnya mungkin berada bersama Tersayang, baik pasangan atau pun keluarga. Saya berharap demikian ketika memiliki waktu santai atau bahkan libur bersama dengan orang yang bisa membuat saya senyum simpul sampai senyum merem melek.


Pengamatan tanpa sadar akhirnya terwujud, ketika saya menghabiskan lebih banyak waktu spesial itu dengan bos saya di kantor yang pernah saya tempati sampai dengan kantor saat ini saya bekerja.

Bukan tanpa maksud tapi karena pilihan bekerja di industri media dan kreatif, tanggal merah biasanya adalah waktunya bekerja !!


Bahkan untuk sebuah hari yang buat banyak orang spesial tapi buat saya tidak berarti apapun-Val Day, saya menghabiskan waktu bersama Bos di Bangkok. Sebuah kota yang buat banyak pasangan menjadi pilihan untuk berbuat semaunya cenderung liar. Phuff...beruntung kotanya banyak pasar tradisional di hampir setiap blok, jadi itulah tempat saya menghibur diri.


Banyak teman yang berkeluh kesah membutuhkan waktu liburan karena beban pekerjaan. Pilihan waktu mereka jatuh pada musim panas ala Californicaton. Meskipun cuaca panca roba atau panca rubah membuat musim di sini tidak menentu apa maunya. Tiba-tiba jadwal liburan musim panas sekitar Juli-Agustus harus mundur karena masih ada saja hujan ditambah angin puting beliung.


Sebagian mementingkan liburan yang direncanakan harus memboyong Tersayang atau bahkan sebagian hanya perlu tim penggembira, jadi kalo pergi sendiri dipastikan gagal.


Rencana bersantai yang lain yang sering saya dengar akhir akhir ini adalah menghabiskan waktu dengan menonton festival musim panas di berbagai negara. Obrolan yang sering jadi khayalan babu buat saya ini tetap selalu menarik ketika melihat binar binar keinginan untuk bersantai menikmati musik dari idola-idola masa remaja ataupun sekedar mengukuhkan eksistensi.


Saya juga berharap bisa menghabiskan waktu santai dengan orang yang saya sayangi. Menikmati musik yang beragam, tanpa harus terlihat atau bahkan ingin dilihat. Dengan pekerjaan saya sekarang mungkin ini menjadi pilihan yang sulit karena yang ada dipastikan saya akan lebih sering dengan rekan kerja saya menikmati musik untuk sekedar bersantai di sebuah konser massal.


Bersantai dalam waktu dekat akan saya miliki ketika libur panjang limpahan libur Hari mencontreng Se Indonesia. Tidur di rumah sepuasnya!!

Merasa beruntung karena tidak sedikit teman yang mulai kesulitan tidur atau bahkan hanya tidur 3-4 jam. Jika saya bisa tidur minimal 6 jam, saya akan bersantai dengan cara itu saja, sebuah kado santai dengan biaya murah.

Sehat & Sukses Terus

BZ

Berbeda Selera Tapi Tetap Selera Massal



Mendapatkan ide dari sebuah perjalanan memang menjadi penghibur diri dan membuat notes juga blog saya sedikit ada isinya setelah sekian lama ditinggalkan. Beberapa waktu lalu saya melakukan perjalanan ke beberapa tempat dengan cuaca yang kurang lebih sama dengan Jakarta yang sedang mendung-mendung basah. Dari ketiga tempat yang saya kunjungi saya berkesempatan melihat pertunjukan musik yang dipenuhi penonton yang cenderung berjubel.

Selanjutnya saya bepikir gak ada bedanya antara
Hijau Daun = Nine Inch Nails = Laura Fygi

Asal, mungkin iya!!
Tapi ini saya ambil dari pengalaman saya sendiri yang tidak bisa dijustifikasi karena masih banyak variabel yang harus dipertimbangkan ketika ini menjadi sebuah tesis. Emang mau kemana, toh ini hanya sebagai penelaahan pribadi.

Dari beberapa pertunjukan musik di Asia yang pernah saya lihat langsung saya akui, penonton Indonesia memang juaranya untuk pertunjukan musik!!
Mau musik apapun, dihajar ceria oleh penonton Indonesia.
Ini hal yang membanggakan. Karena begitu apresiatif nya penonton Indonesia. Bahkan untuk sebuah pertunjukan jazz, Java Jazz terakhir penuh sesak dan saya tidak mendapatkan kenyamanan menikmati musiknya. Ditambah selera musik saya tidak cukup pintar mungkin memahami jazz.
Saya menonton Hijau Daun di Lampung-tempat asal mereka, sekitar Sekitar 30000 ribu orang bernyanyi bersama. Begitu pun hal yang sama terjadi di Palopo yang jauhnya bukan main dari Lampung. Tiga pun tersenyum simpul ketika melihat penonton Indonesia yang gila –termasuk memakai jaket kulit ala Alexander Wang di klab mahal penuh sesak senggol kanan kiri.
Sama merinding diskonya ketika saya melihat Nine Inch nails di tengah 40000 penonton.

Pemikiran yang asal juga saya lakukan bahwa gak ada bedanya
penonton Tiga = Hijau Daun

yang membedakan hanya pendapatan. Selera mereka sama massalnya. Sedikit aneh jika yang satu disebut kampungan karena massal disukai publik, padahal penonton sama berkeringat dan sama-sama berteriak ketika menonton pertunjukannya.

Begitu pun saya sama tidak kerennya menonton Nine Inch Nails, toh ditonton sama massalnya.

Sebagai kaitan diatas, pembicaraan musik massal menjadi obrolan menarik urat syaraf di forum-forum yang mencerca musik Metal ini.
Kenapa musik Metal = Melayu Total menjadi favorit dimana –mana ?

Sedikit referensi saya membaca Trax yang menghadirkan isu ini dengan menampilkan berbagai nara sumber, mulai dari industriawan musik, cendekia etnomusikologi, jurnalis musik,dan juga musisi senior.
Saya mendapatkan informasi faktor penentyu adalah kajian studi budaya. Setujuuu!!! saya pribadi begitu, meskipun kurang puas jika berhenti pada variabel budaya. Pasti ada penentu lain yang membuat Metal menjadi hip dimana-mana saat ini. Keterlibatan korporasi media, Politik, Ekonomi pasti menjadi penentu-penentu lain.

Saya hanya tinggal menunggu munculnya tesis di perpus nasional lt.3 dengan topik diatas kemudian saya kopi untuk saya baca di saat senggang.

Bukan hanya tuntutan pekerjaan saya harus mendengarkan musik Metal, atau pun pendengaran saya yang massal nan murahan membuat saya dekat dengan musik Metal, tapi karena di satu sisi banyak hal menarik yang membuat saya tetap berpikir membuat sesuatu dan membuat orang terus menikmati musik yang mereka sukai meskipun massal.

Sehat & sukses terus, di sela-sela mendengarkan musik massal
BZ

Rabu, 28 Januari 2009

(saya) Tidak Keren

Kamis pagi, seperti biasa saya mendengarkan Klinik Finansial di Hard Rock FM, selama perjalanan ke kantor.Ini adalah salah satu acara favorit saya , meskipun sampai sekarang saya termasuk orang-orang tidak / kurang keren menurut kategori Ligwina Hananto pada edisi 15 Januari. Mereka yang disebut keren adalah mereka yang cermat dan cerdik mengelola uang , sudah punya rumah atas nama sendiri, punya mobil, punya dana darurat, dsb
Bukan tidak ada alasan kenapa saya termasuk ke dalam kategori tidak / kurang keren itu, alasan nya “gak ada duit neng buat inpestasi, bayar cicilan sekolah aja masih belum lunas!! & gak ada niat karena belum ada gambaran, karena terbiasa hidup susah lebih tepatnya disusasusahin, kecuali buat musik mah selalu masup”

Saya kalo ada uang sih mau ikut-ikutan menjadi orang keren, tapi kenapa harus jadi orang keren ya ? wah ini pertanyaan kalo dijawab oleh Ligwina Hananto pasti disambar dengan pernyataan “karena biaya hidup mahal, biaya kesehatan mahal, biaya pendidikan mahal, pokonya serba mahal,hidup kita gak sama zaman orang tua kita beda sama sekali”

Saya tidak / kurang keren !!
Saya tidak / kurang keren !!
( diucapkan dengan sepenuh hati dan mengambil nafas dalam-dalam)

Di umur saya sekarang berusaha tawakal dan memaknai “syukur” atas apa yang dimiliki seperti menjadi hal yang melekat -harus kalo kata orang. Bekerja di perusahaan property lokal yang mantap fondasinya, menyelesaikan pendidikan lanjutan, sering berkumpul dengan keluarga terdekat dan sahabat, bisa menikmati hobi di bidang musik secara bersamaan dan masih bisa mengikuti MTV dengan band-band yang saat ini didengar oleh adik-adik saya, menulis lepas untuk media-media, keman-mana masih bisa naek motor, mikrolet, metro mini, becak sambil memasang senyum simpul

What should I’m not be thankful….
wew ….meskipun pada akhirnya saya tidak / kurang keren !!


Tanpa harus memakai kutipan “namanya juga manusia”, saya yang tidak / kurang keren juga iri terhadap mereka yang saat ini hilir mudik di dalam lingkaran pertemanan dengan cirri-ciri tambahan lain yaitu :

1. Belum tentu keren dan tampil di rubrik SosoK koran Kompas atau keren dan tampil di rubrik SosoK Koran Kompas

2. Keren dan mengawali usaha dari nol, juga bukan dari orang tua yang Keren serta kaya.

3. Keren juga Pintar cara berpikirnya dan bekerja di perusahaan multinasional, beristri 1 dengan 2 anak dan punya pacar 2, tampil di rubrik Siapa Dia majalah SWA

4. Keren sekaligus pewaris perusahaan (yang ini memang terlahir Keren mungkin, belum lahir mungkin kekayaan bapaknya sudah diatur sedemikian rupa oleh ahli keuangan), juga pintar karena lulusan sekolah lanjutan di universitas dambaan banyak orang, pulang ke Indonesia bekerja di perushaan Internasional yang sedang hip namanya, kemudian kembali ke perusahaan orang tuanya.

5. Keren juga dianggap pintar, bekerja di perusahaan multinasional di Indonesia dengan jabatan Manager, kuliah lanjutan di luar negeri (bilangnya dapat beasiswa, tapi ya kalo bayar sendiri juga tidak masalah karena sudah kaya, mungkin juga ingin kelihatan lebih prestisius), berpengalaman (magang) di perusahaan internasional selama kuliah.


Dengan banyaknya kekurangan yang saya miliki, sewajarnya mereka yang termasuk dalam penomoran diatas sebenarnya adalah apa yang gagal saya capai dan tidak saya miliki pada saat ini, baik sebagian atau pun sepenuhnya. Karena hidup adalah perjuangan, termasuk di dalamnya menjadi orang Keren, sebaiknya saya mulai mengerjakan banyak hal setelah saya selesai menulis note ini.

Mengutip ucapan Ligwina Hananto kurang lebih : Kalo baru sadar di umur 50 tahun untuk mengumpulkan dana pension di umur 55 tahun, itu telat!!
Mudah2an di umur saya sekarang masih belum telat dan masih bisa direncanakan, meskipun saya pasti sudah telat mernjadi Keren.

Keren Bukan Tinggal Kenangan

Untuk kesekian kalinya saya mengingat salah satu tanda bahwa umur 30 tahunan sudah diinjak adalah kurangnya pengetahuan tentang apa dan siapa band yang diputar di MTV pada saat sekarang. Meskipun tetap berusaha mencari tahu, MTV Network tetap menyayangi penonton setia mereka era 80an dan 90an dengan memaksimalkan VH1 sebagai penghibur. Salah satunya adalah saya. Dari awal VH1 hadir di Indonesia, saya adalah salah satu yang asik berbulan madu di rumah dengan music compilernya pada saat itu Sogi Indra Dhuaja.

Banyak program dan hampir semuanya saya suka, tapi ketika akuisisi terjadi di MTV Indonesia, akhirnya VH1 tidak muncul untuk beberapa saat. Sampai akhirnya muncul di Indovision dan STV di Bandung. Salah satu sensasinya adalah berkaraoke di setiap lagu yang diputar. Kebiasaan VH1 adalah membuat program majalah yang isinya bias tentang banyak hal menyangkut music, pergerakan muda, gaya hidup dan selebritas. Ketika libur panjang Imlek minggu lalu, saya beruntung nonton edisi special yang sudah diulang kesekian kalinya, dan tetap saya tidak bosan

Inilah daftar lagu-lagu wajib ketika saya memakai Converse Chuck Taylor dan Vans Slip On seharga 75 ribu yangs aya beli di Toko Sinar Terang dan Istana Sepatu di Bandung


"vH1's Top 100 Songs of the 90's"


1. Nirvana “Smells Like Teen Spirit”
2. U2 “One”
3. Backstreet Boys “I Want It That Way”
4. Whitney Houston “I Will Always Love You”
5. Madonna “Vogue”
6. Sir Mix-A-Lot “Baby Got Back”
7. Britney Spears “…Baby One More Time”
*8. TLC “Waterfalls”
9. R.E.M. “Losing My Religion”
10. Sinéad O’Connor “Nothing Compares 2 U”
*11. Pearl Jam “Jeremy”
*12. Alanis Morissette “You Oughta Know”
13. Dr. Dre (featuring Snoop Doggy Dogg) “Nuthin’ but a “G” Thang”
14. Mariah Carey “Vision of Love”
*15. Red Hot Chili Peppers “Under the Bridge”
16. MC Hammer “U Can’t Touch This”
17. Destiny’s Child “Say My Name”
18. Metallica “Enter Sandman”
19. Beastie Boys “Sabotage”
20. Hanson “MMMBop”
21. Celine Dion “My Heart Will Go On”
22. Beck “Loser”
23. Salt-N-Pepa with En Vogue “Whatta Man”
24. House of Pain “Jump Around”
25. Soundgarden “Black Hole Sun”
26. Eminem “My Name Is”
27. Counting Crows “Mr. Jones”
28. Ricky Martin “Livin’ la Vida Loca”
29. Vanilla Ice “Ice Ice Baby”
30. *NSYNC “Tearin’ Up My Heart”
31. Radiohead “Creep”
32. BLACKstreet “No Diggity”
33. Spice Girls “Wannabe”
*34. Third Eye Blind “Semi-Charmed Life”
35. Oasis “Wonderwall”
36. C+C Music Factory “Gonna Make You Sweat (Everybody Dance Now)”
*37. Green Day “Good Riddance (Time of Your Life)”
38. Christina Aguilera “Genie In A Bottle”
39. Goo Goo Dolls “Iris”
40. Color Me Badd “I Wanna Sex You Up”
41. Spin Doctors “Two Princes”
42. Collective Soul “Shine”
43. En Vogue “My Lovin’ (You’re Never Gonna Get It)”
44. The Fugees “Killing Me Softly With His Song”
45. Hootie & the Blowfish “Only Wanna Be With You”
*46. Shania Twain “You’re Still the One”
47. Marky Mark and The Funky Bunch “Good Vibrations”
48. Matchbox Twenty “3 AM”
49. Jewel “Who Will Save Your Soul”
50. Alice in Chains “Man in the Box”
51. Tupac (featuring Dr. Dre and Roger Troutman) “California Love”
52. Sugar Ray “Fly”
53. Naughty by Nature “O.P.P.”
54. Joan Osborne “One of Us”
55. Fiona Apple “Criminal”
56. L.L. Cool J “Mama Said Knock You Out”
57. Jay-Z featuring Amil and Ja Rule “Can I Get A…”
58. Sophie B. Hawkins “Damn, I Wish I Was Your Lover”
*59. Weezer “Buddy Holly”
60. Bell Biv DeVoe “Poison”
61. Sheryl Crow “All I Wanna Do”
62. Live “I Alone”
63. The Notorious B.I.G. featuring Mase & Puff Daddy “Mo Money Mo Problems”
*64. The Presidents of the United States of America “Peaches”
65. Digital Underground “The Humpty Dance”
66. Edwin McCain “I’ll Be”
67. Deee-Lite “Groove Is In The Heart”
68. Will Smith “Gettin’ Jiggy Wit It”
69. Korn “Freak on a Leash”
70. Jamiroquai “Virtual Insanity”
71. Arrested Development “Tennessee
*72. Barenaked Ladies “One Week”
73. Marcy Playground “Sex and Candy”
74. Cher “Believe”
75. Kris Kross “Jump”
76. Blues Traveler “Run-Around”
77. Ice Cube “It Was a Good Day”
76. Lenny Kravitz “Are You Gonna Go My Way”
79. Meredith Brooks “Bitch”
80. Right Said Fred “I’m Too Sexy”
81. Paula Cole “I Don’t Want to Wait”
82. Geto Boys “Mind Playing Tricks on Me”
83. The Breeders “Cannonball”
84. Snow “Informer”
85. Cypress Hill “Insane In The Brain”
86. The Cranberries “Linger”
87. Billy Ray Cyrus “Achy Breaky Heart”
*88. Duncan Sheik “Barely Breathing”
89. Liz Phair “Never Said”
*90. New Radicals “You Get What You Give”
91. Sarah McLachlan “Building a Mystery”
92. Public Enemy “911 Is A Joke”
*93. Lisa Loeb & Nine Stories “Stay”
*94. Fastball “The Way”
95. Montell Jordan “This is How We Do It”
96. Nelson “(Can’t Live Without Your) Love and Affection”
97. Prince & The New Power Generation “Gett Off”
98. EMF “Unbelievable”
99. Missy “Misdemeanor” Elliott “The Rain (Supa Dupa Fly)”
100. Gerardo “Rico Suave”

Daftar diatas adalah versi VH1 yang ke Amerika-Amerikaan. Disaat yang bersamaan saya juga menjagi mangsa pergerakan musik ckntinental termasuk Brit Pop yang membuat daftar musik menjadi alternatif. Saya coba ambil daftar dari




Q Mag Album of the 90's

1990
George Michael – Listen Without Prejudice Vol. 1
Sinead O’Connor – I Don Not Want What I Haven’t Got
Pet Shop Boys – Behaviour


1991
Crowded House – Woodface
Simply Red – Stars


1992
R.E.M. – Automatic For The People
Tori Amos – Little Earthquakes


1993
Bjork – Debut
Suede – Suede

1994
Blur – Parklife
Beastie Boys – Ill Communication
Oasis – Definitely Maybe
Nirvana – Unplugged In New York
Portishead – Dummy

1995
Oasis – (What’s The Story) Morning Glory
Blur – The Great Escape
Pulp – Different Class
Radiohead – The Bends

1996
Manic Street Preachers – Everything Must Go
Ash – 1977
Beck – Odelay

1997
Radiohead – Ok Computer
The Chemical Brothers – Dig Your Own Hole
The Prodigy – The Fat Of The Land

1998
Fatboy Slim – You’ve Come A Long Way Baby
Belle And Sebastian – The Boy With The Arab Strap
Madonna – Ray Of Light
Massive Attack – Mezzanine

1999
Basement Jaxx - Remedy

Sixpence None The Richer - Kiss Me

Buncit tapi Keren :Manic Street Preachers -Singapore Nov 2008

Keputusan nekat dengan sedikit perhitungan saya ambil ketika nilai ukar rupiah menurun adalah menonton Manic Street Preachers di Singapore. Untuk memenuhinya, saya merancang perjalanan lewat Batam, menginap di apartemen teman, dan makan sederhana plus extra mie instan yang saya bawa khusus dari Jakarta. Tidak aneh, karena disemangati oleh kehadiran band yang segera akan merilis album ke sembilan dan video dokumenter ‘No Manifesto’.

Band yang lahir tahun 1986 untuk pertama kalinya menggelar konser di Singapore 24 November 2008. Saya meyakini bahwa penggemar penggemar dari Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyaksikan band yang memiliki semangat working class karena latar belakang ekonomi.

Fort Canning Park dipilih sebagai tempat konser sudah saya datangi jam 5 sore. Ternyata antrian penonton untuk masuk sudah terbentuk, saya menjadi orang ke duabelas. Pukul enam sore pintu masuk dibuka dan semua orang bergegas menghampiri merchandise booth. Setelah saya membayar satu buah kaos, saya langsung menuju pagar pembatas panggung terdepan. Sambil menunggu saya duduk bersandar pada pagar dan ngobrol dengan penononton disebelah kiri dan kanan saya yang juga datang dari Jakarta.

Konser dimulai pada jam 8 dengan band pembuka Vertical Rush dari Singapore.Setelah selesai band pembuka, kru panggung mulai menyiapkan berbagai peralatan panggung dan tata lampu untuk Manic Stret Preachers, dan tidak ketinggalan stand mic lengkap dengan selendang bulu-bulu yang menjadi salah satu signature accessories Nicky Wire, pembetot bas.

Sambil menunggu persiapan, penonton dihibur oleh mc yang melempar beberapa CD Send Away The Tigers lengkap dengan tanda tangan personil Manic Street Preachers. Meskipun saya tidak dapat CD nya, tapi saya tetap terhibur karena Motorcycle Emptiness menjadi lagu pembuka. Disusul Found That Soul, La Tristesse Durera ( Scream to a Sigh), dan Faster. Empat lagu dengan tempo cepat berhasil membuat penonton berteriak. Begitu pun dengan James Dean Bradfield dengan vokal prima berkomentar salut pada penonton yang langsung panas dalam arti denotasi dan konotasi. Meskipun badanya menggempal dan sedikit buncit, 2 hal itu tidak berpengaruh dengan kualitas vokalnya, sedangkan Sean Moore tetap menjaga ketukan drum dengan tepat. Eyeliner, glitters, dan gold sneakers menambah lengkap permainan bas Nicky Wire.

sumber foto : satriaramadhan.multiply.com/photos/album/137#5

Intro lagu You Stole The Sun From Heart dimainkan, sekelibat saya bernyanyi kecil lagu favorit saya, Teman Tapi Mesra. Mirip bukan berarti meniru, saya pikir lagunya bisa diremix MSP vs Maia!! eVerything Must Go, lagu yang dijadikan judul album keempat dan menjadi album favorit saya dinyanyikan. Ocean Spray dan The Masses Against The Classes dinyanyikan berikutnya dengan sentuhan efek lampu backlight yang menyilaukan. Sampai dengan lagu ke delapan penonton sebelah saya masih memotret dari lagu pertama. Saya berkomentar, “ wah tidak perlu motret, nanti tinggal tag dari Satria Ramadhan”. Saya nikmati saja konsernya .

sumber foto :satriaramadhan.multiply.com/photos/album/137#35

Sang vokalis yang juga mengeluarkan album solo, James Dean mengganti gitar listriknya dengan gitar akustik, kemudian membawakan lagu Penny royal Tea yang aslinya adalah lagu Nirvana. Kevin Carter menjadi lagu berikutnya sekaligus lagu ke dua yang menggunakan nama orang. Antusias penonton terus berlanjut ketika A Design For Life dibawakan. Lagu yang membuat Manic Street Preachers semakin harum namanya di Indonesia, ketika Brit Pop merajai panggung-panggung di Dago Tea House, GOR Saparua, dan Poster Cafe.

Gitar akustik kembali dipilih vokalis untuk menyanyikan Small Black Flowers That Grow in the Sky dan The Everlasting. Inilah sesi dimana saya bisa melihat Nicky Wire tersenyum terus sambil melihat penonton yang tetap semangat.

Your Alone Alone Is Not Enough dinaynyikan tanpa Nina Persson, kemudian lagu berikutnya masih dari album dengan judul yang sama Send Away The Tigers dibawakan. Umbrella dinyanyikan dengan range vocal yang pasti mengalahkan Rihanna dan sepertinya menjadi gulty pleasure penonton yang mayoritas pecinta rock tapi tetap hapal liriknya.

1985, lagu dengan lirik politis di Inggris dan gambaran pengalaman pribadi setiap personil Manic Street Preachers dinyanyikan James dengan emosional. Lagu favorit saya Lil Baby Nothing dibawakan berikutnya. Disusul dengan Motown Junk yang membuat Nicky Wire melompat-lompat mengikuti semangat penonton. Video klip lagu ini juga sepintas seperti suasana Café O Hara Bandung ketika /rif berjaya dengan lagu-lagu brit pop nya.

Konser ditutup dengan lagu If You Tolerate This, Then Your Childen Will Be Next. James pun berterima kasih berulang-ulang karena penonton yang terus antusias dan Nicky Wire juga Sean Moore pun terlihat kagum. Penonton sepertinya sudah membuncah kepuasannya, setelah harus menunggu 8 album dan lebih dari 1 dekade untuk bisa menikmati konser Manic Street Preachers. Tanpa encore Manic Street Preachers meninggalkan panggung.

Jam menunjukan sekitar pukul sebelas malam, tapi saya pulang tidak sendiri karena beberapa penonton dari Jakarta memutuskan untuk makan bersama. Bahkan ada yang datang dari Medan dan Pangkal Pinang. Semuanya pasti meraskan hal sama seperti lagu You Love Us dari Manic Street Preachers

Keren & Beken - Kylie di Umur Mulai Senja

Salah satu cara untuk bisa meningkatkan perekonomian Indonesia adalah meningkatkan jumlah wirausahawan yang jumlahnya masih dibawah 1% menjadi 2%. Sepertinya cara cepat menjadi kaya itu bukan hanya saja dilakukan oleh mereka yang disebut orang biasa, tetapi saat ini selebriti lokal atau internasional sudah terbiasa dalam membuka wirausaha. Misalnya membuka restoran makanan Sunda, membuka butik, sampai kepada menjual produk retail dibawah kebesaran namanya. Salah satu selebriti internasional yang sukses mengembangkan usahanya selain menyanyi adalah Kylie Minogue. Kemunculannya setelah dinyatakan sembuh dari kanker payudara menambah kharisma perempuan yang konsisten dengan musik dance selama lebih dari 2 dekade.

Wanita mungil ini memiliki pendapatan yang luar biasa, mulai dari penjualan jutaan copy album nya, penjualan retail fashionnya, dan penjualan tiket konsernya yang laris manis tanjung kimpul. Kabar terakhir dari AEG sebuah agen yang menyewa Kylie untuk tampil di Dubai membayar US$ 4.000.000. Darling, merk parfum keluaran Kylie Minogue menduduki 3 besar penjualan parfum yang dikeluarkan oleh selebriti internasional yang nilainya di seluruh dunia mencapai puluhan juta dollar.

Tur konser nya, X juga sukses disambut penggemarnya di seluruh dunia, mulai dari Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, dan Asia. Salah satu kesuksesan konsernya di Asia karena lebih dari 2 dekade Kylie tidak mengadakan konser. Tur konsernya di tahun 2005 dibatalkan karena Kylie didiagnosa awal mengidap kanker payudara. Akhirnya di tahun 2008 Kylie bisa mewujudkannya. Meskipun konsernya di asia sempat diisukan batal karena Kylie mendapat musibah di Bogota, Kolombia. Tas yang berisi paspor dan peralatan pribadinya dicuri. Namun hal tersebut tidak membuat kejadian di 2005 terulang kembali.

Turnya di asia diawali di Bangkok, Singapura, Hongkong, Shanghai, dan Taipei. Penampilan pertamanya di Singapura 25 November 2008 menjadi magnet bagi pecinta Kylie dari Indonesia dan Malaysia yang tidak dikunjungi selama turnya ini. Konsernya yang diadakan di Singapore Indoor Stadium dimulai pada jam 21.00. Tiket sepertinya terjual laris, tempat duduk mulai dari kelas tribun dan VVIP dipenuhi penonton dari berbagai macam bangsa, seperti PBB yang disatukan karena kekaguman terhadap penyanyi wanita bertinggi badan 152 cm. Tiket yang dijual terbagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan harga tiket mulai dari S$100, 150, 330, 550.

Konsernya kali ini memakai panggung standar dengan layar video LED super besar setinggi 10 meter untuk melengkapi penampilannya yang dibagi dalam beberapa babak yaitu babak 1: Xlectro Static, babak 2 : Cheer Squad, babak 3 : Beach Party, babak 4: Xposed, babak 5: Starry Nights, dan babak 6 : Black vs White.

Untuk memperindah penampilannya penyanyi yang juga mengeluarkan koleksi baju dengan mega retail H&M, memilih desainer Jean Paul Gaultier sebagai salah satu pembuat kostum konser. Alhasil, menambah cantik perempuan yang juga pernah menjadi muse untuk fotografer dunia seperti Stephane Sednaoui dan Karl Lagerfeld.

Dalam konsernya di Singapore, Kylie juga menampilkan penampilan dengan kualitas luar biasa. Dukungan tekonolgi dan kecerdasan tim panggung, musik, visual dari Blink TV dan tata lampu yang mampu mengisi penampilan Kylie yang sudah tidak seenerjik dulu atau ketika melihat video klipnya. Konser spekatkuler tetap disajikan, dimulai dengan video raksasa wajah Kylie seperti di cover album Kylie X dan disusul munculnya Kylie dari dalam boombox raksasa di panggung. Yang disambut dengan penonton yang tersontak berdiri dari duduknya.


Speakerphone, Boombox, Can’t Get Out of My Head, In Your Eyes adalah lagu dari babak pertama yang diramaikan dengan penari latar dengan kostum seperti pasukan Star Wars. Kemudian dalam babak 2, Kylie muncul dengan kostum cheer leaders berwarna pink dan menyanyikan HeartBeat Rock, dan Wow.

Kylie yang juga me remake / recycle lagu menyanyikan lagu Copacabana lengkap dengan drama broadway dan tata lampu disko lengkap dengan animasi video grafis yang terus membuat penonton yang kebanyakan merasakan masa remaja di era 80an dan 90an bergoyang. Disusul lagu Loveboat lagu tema dari serial tv yang pernah popular di tv swasta Indonesia tahun 90an. yang membuat penonton bernyanyi bersama sambil duduk beristirahat. Babak 3 ini ditutup dengan lagu Spinning around yang berirama disko klasik dan I Believe in You dalam irama akustik

Babak 4 Kylie mengganti bajunya dengan gaun merah bertopi militer sambil menyanyikan Like a Drug, Slow dan 2 Hearts. Babak berikutnya adalah salah satu babak yang membuat penonton yang tadinya hanya duduk kemudian hampir semuanya berdiri. Menggunakan baju penguin seperti pelatih kuda, Kylie menyanyikan On a Night Like This, Your Disco Needs You, Kids, dan dua lagu di era 90an yaitu Step Back in Time Better The Devil You Know. Sebagai penutup Kylie menyanyikan lagu Love at First Sight, The One dan lagu pamungkas, I Should Be So Lucky yang sepertinya ditungu-tunggu penonton dari awal pertunjukan. Lagu lama menjadi pengobat rindu fans Kylie dari zaman ketika Kylie Minogue, Debbie Gibson, Irene Cara, dll berjaya. Dalam konsernya ini, Kylie hanya menyanyikan 3 lagu nostalgia 80-dan 90an dari total 20 lagu kebanyakan berirama dance yang membuat penonton ikut bernyanyi bersama dari awal sampai akhir konsernya.

Kesuksesan tur nya ini, tidak membuat Kylie beristirahat lama. Salah satu kegiatannya adalah dalam bidang sosial yang didukung dari pengalaman pribadinya. Di awal Desember penyanyi asal Melbourne berduet dengan Coldplay mengeluarkan lagu berjudul Lhuna. Lagu ini penjualannya akan didonasikan ke RED(WIRE), sebuah organisasi digital memdanai penelitian kesehatan untuk pencegahan dan penyembuhan HIV/ AIDS di Afrika.

Setelah dinyatakan bebas dari kanker payudara, , Kylie kemudian kembali menjalani kehidupan pribadi ke kampung halamannya di Melbourne sambil mengerjakan beberapa persiapan untuk konsernya. Keluarga menjadi bagian penyemangat hidupnya. Setelah putus dari Olivier Martinez awal tahun 2007, kemudian dikabarkan menjalin hubungan kembali di awal tahun 2008 setelah 4 tahun bersama, akhirnya hubungannya berakhir pertengahan tahun 2008.

Selang beberapa bulan, Oktober 2008 mantan kekasih alm Michael Hutchence yanga adalah mantan vokalis INXS ini akhirnya mendapatkan pasangan baru, Andres Valencoso seorang supermodel dari Spanyol. Sepertinya saat ini Kylie Minogue tergolong Latin Lover. Kekasih terbarunya yang berbeda 10 tahun juga dikenal sebagai bintang iklan Louis Vuitton, parfum Chanel “Allure” dan parfum Jean Paul Gaultier “Fleur du Male”.

Sukses menggelar konser yang disebut sebagai “comeback concert”, kesuksesan pemeran Charlene Mitchell di serial Neighbors ini menjadi semakin lengkap di 2008 dengan masuknya album Kylie Minogue, X dalam kategori Best Dance Album di 51st Grammy Awards 2009. Ini adalah nominasi ke 5 dan kemungkinan Kylie mendapatkan Grammy kedua sepanjang karir bermusiknya.

Di usia nya ke 40 tahun pada Mei lalu, Kylie Minogue menjadi sosok cantik, fashionable, dan pebisnis ulung. Tidak seperti ungkapan Life Begins at 40, untuk Kylie Minogue Life Begins Anytime, sukses dari usia muda kemudian menjadi diva internasional yang dicintai diseluruh dunia sudah menjadi kenyataannya. Mungkin lebih beruntung Kylie tidak tinggal di Indonesia, karena tidak menghadiri perkumpulan keluarga yang akan dihujani pertanyaan: "Kapan nikah dan punya momongan?"


Terima kasih untuk Nisha"Icha" Rahmanti, Vero "Femina", Margie Mami Niko,& Fristi Sukmadewi

Jumat, 07 November 2008

DAMPAK

Mengingat pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan kuliah hanya mendapat kategori nilai cukup, salah satu dari tidak banyak hal yang saya hapal di luar kepala adalah makna kata dampak tidak selalu mengacu pada hal negatif. Penggunaan kata dampak negatif lebih sering dibandingkan dampak positif menurut penglihat saya yang terbatas.

Dampak Krisis Global

Sedikit aneh ketika harga minyak mentah turun, Presiden SBY dan para Mentri saya yakini saat ini sedang berkurang kuantitas jam tidurnya. Itu karena apa yang saat ini sedang terjadi dalam perekonomian dunia. Masih beruntung jika dibandingkan dengan para pialang saham yang mungkin kuantitas jam tidurnya nol atau bahkan tidur selamanya. Pasca Lebaran, berita utama mudik mendapat pesaing utamanya, Krisis Global.

Saya tidak mau ketinggalan ketika saat dunia dijuluki “ World is Flat”, saya berusaha di awal2 Oktober untuk mengumpulkan data yang bisa membuat saya mengerti sebetulnya apa yang sedang terjadi. Itulah saya, I don’t do numbers !!
Beberapa istilah yang menarik adalah Subprime Mortgage , Bubble, dan Hot Money, Menurut saya ketiga istilah tersebut sama “sesuatu” nya dengan Rag & Bone, Nylon, dan Hot Chip.

Mulai dari 10 arahan Presiden SBY, anjuran Mentri Ekonomi, Gubernur BI dan lain sebagianya, semuanya berupaya menngendalikan krisis ekonomi yang ada. Ulasan berita dan tulisan di emdia cetak tidak mampu membuat saya mengerti sebenarnya apa yang sedang terjadi. Ditambah rasa penasaran ketika di kantor saya mendapat pengarahan dari Board of Directors untuk bersiap siap dengan krisis yang ada sampai setahun ke depan. Salah satu persiapannya adalah tidak akan ada kenaikan gaji dan efesiensi energi diberlakukan…nasip!!

Buat saya untuk hal diatas televisi menjadi sumber pengetahuan yang dasar. Saluran televisi berita semuanya membahas hal yang sama. Tapi yang saya mampu membuat saya mengerti adalah Global TV, CNBC, dan Al Jazeera. Ketiganya mampu menterjemahkan bahasa tulisan tajuk utama di koran-koran ke dalam bentuk ilustrasi gambar dan tulisan, menarik mata lah.

Dimulai dari Subprime Mortagage di terjemahkan dengan kondisi perekonomian yang dikuasai kebohongan kapitalis. Awalnya AS maju sebagai Negara kapitalis yang produktif dengan segala kegiatannya. Keuntungan didapatkan As dari hasil penjualan produk dan teknologi. Tapi saat ini AS dikuasai kapitalis spekulatif melalui peredaran kertas berharga dalam jangka panjang. Ketika peredaran kertas berharga ini disalahgunakan dan bodong nampaknya kertas berharga ini berputar dengan derasnya padahal tidak bernilai karena peredaran uang yang nyata tidak ada.Kondisi ini diebut Bubble

Penjelasan diatas cukup sederhana buat saya untuk bisa tetap terlihat faseh ketika diajak ngobrol tentang apa yang terjadi selain topik Miley Cyrus, kacamata dan rencana konser Manic Street Preachers. Untuk mencegah ini saat ini diupayakan bantuan dana likuidasi dikucurkan, untuk membantu peredaran uang tetap ada dan investasi jangka pendek (hot money). AS berharap cemas China menjadi penolong dalam memberikan likuidasi yang besar. Emang paling bener Chinese paling jago ngurus duit!!

Hal ini mengaitkan saya pada Nini-Aki dan Bapak saya yang kurang percaya dengan bank juga sangat percaya dengan kelihaian Chinese soal uang. Mereka lebih senang dan merasa aman melihat uang nyata. Saya pernah mengajak mereka berinvestasi surat berharga, mereka tetap menjadikan tempat tidur sebagai salah satu tempat menyimpan uang.

Dari sekian banyak cara untuk menghadapi permasalahan yang ada, kembali pemerintah menggarisbawahi plus menititikberatkan “Pakailah Ploduk Ploduk Dalam Negeri” . Mungkin saya bisa membantu mengingatkan kembali pasangan ideal himbauan diatas yaitu “Cinta Rupiah by Cindy Cenora"

Dampak Surat Pembaca

Menghabiskan waktu kerja dengan memonitor media menjadi “sesuatu” yang selalu membuat saya semangat dan penasaran. Salah satu yang harus dibaca adalah rubric Surat Pembaca di koran dan majalah. Sangat berbeda diantara kedua media tersebut, Koran lebih didominasi oleh keluhan dan makian, sedangkan majalah lebih banyak diisi pujian yang membahagiakan redaksi yang kemudian memberikan berbagai bingkisan menarik.

Berbeda keadaannya ketika saya membaca rubrik surat pembaca di Teen Vogue edisi Oktober. Dua surat pembaca menunjukan kekecewaannya terhadap majalah yang sedang giat mempopulerkan industi kreatif dan budaya Asia ketika memilih Vanessa Hudgens sebagai cover edisi September. Diantaranya mengungkapkan si artis dianggap tidak pantas karena karir dan reputasinya yang terkenal karena santapan gossip, kemudian mempermasalahkan tidak pantas si artis dijadikan contoh untuk digugu dan ditiru.
Begitulah keterbukaan bagi industri media di AS, saya pikir Teen Vogue tidak akan merasa malu telah mendapat respons demikian dan memperlihatkan komentar pembacanya.

Dampak Penuaan

Setelah lebih dari 10 bulan saya tidak bertemu dan berkumpul dalam kualitas waktu yang baik dengan sahabat gila semasa kuliah dan memasuki awal dunia kerja, satu orang sahabat merencanakan ide berkumpul . Papa Yongki, sebutannya! mengajak saya, Mba Noni, Toni, dan Kakang Rian berkumpul. Ide ini muncul ketika istrinya sudah bisa bekerja kembali di Jakarta setelah melahirkan Justin. Perubahan status menjadi Papa itulah yang membuat Papa Yongki memiliki jam biologis bergaul dan berkumpul mengalami perubahan, alhasil sulit menemui waktu untuk kumpul-kumpul. Sudah terbiasa yang siap berkumpul hanya tinggal saya, sedangkan saya sudah beberapa kali bertemu Papa Yongki. Akhirnya rencana batal karena beberapa alasan, Mba Noni tiba-tiba harus interview narasumber untuk artikel di majalah Esquire, Toni meeting, Kakang Rian tiba-tiba sibuk karena TPI yang Makain Indonesia tempat dia bekerja sangat laris menadaptkan iklan.

Itulah salah satu dari salah banyak kejadian rencana kumpul-kumpul tidak pernah terwujud!! Alasannya segudang, tapi yang buat saya paling yakin adalah karena saya menua, begitu pun dengan teman-teman saya. Bukti saya tua dengan mudah dilihat di KTP, tapi beberapa kejadian semakin meyakinkan pernytaan diatas

Bukti I
Memasuki semester pertama, saya beraktivitas rutin. Bangun jam 5, berangkat kantor jam 7.30, masuk kantor jam 9, pulang jam 6, sampai rumah jam 8. Siklus yang mulai saya nikmati teramasuk kebosanannya. Diajak ngopi-ngopi sepulang kantor sudah tidak saya jalani. Seringnya mulai ngantuk jam 9an. Jadi ngbrol pun tak konsen. Jam 8 seperti biasa nonton Hannah Montana, National Geo, Discovery Travel& Living, sesekali disela iklan saya menonton sinetron SCTV.
Nonton bisokop sudah banyak dilewatkan, terakhir saya nonton Laskar Pelangi sambil ngantuk-ngantuk. Beruntung filmnya indah jadi cukup menahan mata untuk terbelalak sayu. Jangan Tanya saya soal film Box Office.

Bukti II
Hiburan berikutnya yang menemani saya yang cepat ngantuk ini adalah MTV 80’s 90’s dan Friends back2back yang diputar setiap malam. Bernyanyi sendiri bersama Starship, Phil Oakey, Chaka Kan, De Barge, Toad The Wet Sprocket, Gin Blossoms, James, Manic Street Preachers menjadi pelengkap keyakinan saya sudah lebih dari dua dekade tumbuh bersama mereka.
Weys..........untuk berusaha tetap sadar bahwa saya harus terus mengikuti tren yang masih dibuat orang Barat, saya melirik Sindentosca, Amazing In Bed meskipun hanya cukup bukan amazing, Katie Perry, Adele, The Gossips, Tokio Hotel, sekalian kepincut Kanye West- Love Lockdown remix by LMFAO.

Bukti III

Saya jadi ingat ketika Ibu saya bercerita bagaimana hip nya di tahun 70an ketika jaket jeans dan celana cutbray menjadi pakaian wajib yang kemudian terulang di tahun 90an. Begitu pun dengan apa yang terjadi dengan saya saat ini, bagaimana saya mengingat betul hip nya kemeja flannel, serial Beverly Hills, dan Melrose Place (in progress) yang saat ini kembali terulang. The New Classic !!

Bukti IV

Adik saya yang seumur Ulfah istri Sex Pyujifil ituh sudah memiliki dunia sendiri dengan segala drama teenlit nya. Sedangkan adik laki-laki paling kecil sama umurnya dengan anak sahabat saya.

Sudah cukup daftar bukti yang disebutkan, tapi yang terpenting saya berusaha menikmati!! Meskipun bukti sukses yang dikonstruksi banyak orang sehingga harus diaraih oleh mereka yang setua saya, pada kenyataannya masih banyak yang saya tidak miliki, tapi saya pun membela diri dengan bukti sukses yang saya konstruksi sendiri


Pertanyaan yang sering diajukan, sekaligus penggiring pembuktian kesuksesan

Pertanyaan 1: Kerja dimana, manager apa ? Minta kartu namanya ?
Jawaban 1: Kalo ngantor masih jadi pembantu, kalo usaha sendiri hanya memenuhi passion. Kartu nama abis!!

Pertanyaan 2: Datang sama siapa ?
Jawaban 2: Sendiri….
Pertanyaan susulan :…..krik…krik…krik…

Pertanyaaan 3: pake Mobil ?
Jawaban 3: Oh engga, pake motor / ojeg / metro mini / busway.


Pertanyaan 4: Pake dong BB?
Jawaban 4: NGage Classic nya masih jalan(meskipun saat ini sering ngadat)

Pertanyaan yang akan saya ajukan pada diri saya sendiri sebagai penggiring pembuktian kesuksesan

Pertanyaan 1: Sudah bahagiakah orang tua saya dengan keadaan saya?
Jawaban 1: (dengan sangat yakin ) Iyes iyes iyes

Pertanyaan 2: Adakah sahabat sejati yang menerima dalam keadaan apapaun?
Jawaban 2 : Ada dan tidak banyak,tapi mereka akan tersenyum ketika membaca tulisan ini

Pertanyaan 3 : Sudahkah anda membuat orang lain memperhatikan anda?
Jawbana 3: Mungkin, tapi yang sudah membuat orang lain mendengarkan dan mengikuti apayang saya sampaikan .

Pertanyaan 4: Sudah terwujudkan cita-cita saya?
Jawaban 4: Alhamdulillah sudah sebagian banyak, setiap hari bangun, tertawa, sedih, hidup dan semuanya bukan soal uang dan bukan soal ketakutan yang ditimbulkan konsultan finasial.

Kalo sudah tua memang senangnya mengkliping kejadian masa lalu yang akan terus dibawa, tapi biar lebih indah klipingnya selalu harus ada sentuhan kekinian dan sedikit coretan.