The It Fag fashion Icon saat ini adalah Bryan Boy. Seorang blogger yang tulisan dan reviewnya sudah muncul di semua blog dan majalah fashion internasional. Gaya banci Fillipina ini menginspirasi Marc Jacobs dan membuatnya namanya diabadikan menjadi sebuah nama tas.
Di saat lain saya ditelp Kiki, sahabat yang beranak laki laki, Rami umur 6 tahun.
Kiki : Dimana ‘ ?
BB : Rumah, gak kemana-mana! Dimana ?
Kiki : Rumah, baru mau pergi, mau ngajak Rami beli game PSP
Lo nonton TV gak ? Liat itu mengerikan tampilan Ivan Gunawan
BB : Heh, emang kenapa ?
Kiki : Gw takut, dia tuh kayaknya bikin baci tuh jadi tren gitu lah, banci pake hak tinggi
BB : Dia bikin gaya banci jadi komoditi
Kiki : Iya, gw takut tiba-tiba ada anak-anak meletek sejak dini udah maksa pake sepatu hak.
kalo dulu yang meletek mah ya sudah, tapi gak diracuni tv karena jadi keliatan keren kalo sepatu hak.
Sumpah gw takut !!
BB : Segitu takutnya ?
Kiki : Iya beneran.
BB : Dosa ditanggung masing-masing lah, kemaren homo keberatan dengan berita soal Ryan yang memojokan, tapi yang lain bikin banci jadi tren.
Kiki : Sumpah gw masih takut !!
Kemudian saya googling soal representasi waria / gay di TV untuk menambah informasi, yang ditemukan adalah sebagai berikut :
sumber : http://ruangfilm.com/forum/viewtopic.php?t=789
Dikirim: Tue Aug 05, 2008 2:49 pm
Kirimkan subyek: PERLUKAH PERAN BANCI/GAY/ DI INDUSTRI HIBURAN diLENYAPKAN?
SAAT INDUSTRI HIBURAN DI RAMAIKAN DG HADIRNYA PERAN BANCI,WARIA, GAY DAN SEJENISNYA..
tampilnya mereka di TV mau tidak mau mempengaruhi "hajat" hidup banyk org, banyk yg meniru gaya bahasanya, tingkah lakunya maupun ber busananya...
ada yg menganggap ini contoh buruk, bagi generasi muda dan anak2..istilahnya MEMASYARAKATKAN BANCI, DAN MEMBANCIKAN MASYARAKAT... sebaliknya ada yg fine2 aja, menganggap cm hiburan n lucu2an...
dg adanya kasus RYAN gay pembunuh, kehadiran mereka sedikit bnyk jadi sorotan...
pertanyaan nya, perlukah kehadiran mereka di pertahankan atau di hilangkan...?????????
Dikirim: Tue Aug 05, 2008 3:25 pm
pernah ada anak tetangga ku, ditanya cita2 nya sama bapaknya;
"kalo udah besar mau jadi apa?' tanya sang bapak
"kalo adik udah besar, mau jadi seperi MADAME IVAN...", JWB SI ANAK DG LUGUNYA...
industri TV punya pengaruh sangat besar terhadap perkembangan mental anak bangsa....
kalo tiap hari di suguhkan banci/waria, pastinya punya pengaruh ke jiwa anak2 yg blm ngerti apa2....
sumber : www.halaman.net
Menonton televisi tampaknya membawa dampak negatif pada perkembangan anak dibanding dampak positif. Dari televisi anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan, bahkan termasuk yang belum layak mereka tonton, mulai kekerasan dan kehidupan seks.
Dr. Endang Darmoutomo, MS, SpGK, mengungkapkan kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan obesitas sebesar 2%. Pasalnya selama menonton TV, lanjut Dr. Endang, anak lebih banyak ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.
Saat anak nonton tv, kalori yang dibakar hanya 36 kkal/jam, padahal apa yang dia konsumsi jauh melebihi kalori yang digunakan. "Anak perlu aktif untuk bertumbuh," tandas Dr. Endang.
Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak berharga karena memiliki tubuh 'berbeda' dibanding teman-teman di lingkungannya.
Apa lagi dampak negatif menonton televisi pada anak selain obesitas? Ternyata menonton tv terkait erat dengan kecerdasan. Menurut Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA (K) mengutip hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievement.
Lebih bijak rasanya kalau kita menemaninya sembari memberikan pengertian mengenai acara yang berlangsung
Waduh!!
Anak-anak yang senang menonton tv dan bercita cita menjadi Madame Ivan akan segera terwujud karena obesitas.
PS:
Saya bukan hendak menghakimi tapi ini menjadi salah satu perhatian saya terhadap besarnya pengaruh televisi. Ketakutan sahabat sekaligus ibu akan situasi ini menjadi sebuah pekerjaan sulit dirasakan buat mereka yang menjadikan banci / gay sebagai komoditi.