Selasa, 26 Agustus 2008

Harus (tonton) Miley Cyrus


Jangan tanya saya soal frekuensi menonton bioskop. Jarang sekali !! TV masih menjadi hiburan paling utama. Begitu besar peran dan pengaruhnya. Kecuali perannya dalam mewujudkan ketakutan sahabat saya, Kiki (Menonton Brian Boy Generation)


Mengisi 2008 ini, saya menambah satu tontonan tv favorit yang hampir tidak pernah saya lewatkan setiap Senin – Jumat. Hannah Montana / Miley Cyrus menjadi jadwal wajib tonton setiap hari jam 8 malam. Biasanya Jumat malam saya melewatkannya karena kegiatan lain. Diantara Disney Princess yang telah, sedang, atau akan popular, Miley Cyrus berkesan buat saya.


Menurut saya mukanya paling tidak cantik dibandingkan Hillary Duff, Vanessa Hudgens, Salena Gomez, Raven Symoné, dan Demi Lovato. Tapi MC tampil apa adanya, dengan suara yang cenderung sengau dan penampilan apa adanya.


Minggu ke tiga Agustus , MTV TRL mededikasikan satu minggu episode untuk mencari Ultimate Miley Crus Fans. Keahlian acting, menjadi presenter, nara sumber dalam sesi talkshow membuat saya kagum bertubi-tubi.


Ketika photo MC sedang mandi dan pose-pose nakal dari iphonenya yang dicuri bocor di internet, MC meminta maaf di Good Morning America dengan lantang. Kreativitasnya bersama sahabatnya Mandy Jiroux, membuat video singkat di youtube mampu dikunjungi jutaan orang.


Teman-teman saya bertanya, ada apa dengan Miley Cyrus?

She has more than 7 things I like !!

Breakout, her latest album is already hit the shop.


Sumber :

http://en.wikipedia.org/wiki/Miley_Cyrus

Bryan Boy Generation

The It Fag fashion Icon saat ini adalah Bryan Boy. Seorang blogger yang tulisan dan reviewnya sudah muncul di semua blog dan majalah fashion internasional. Gaya banci Fillipina ini menginspirasi Marc Jacobs dan membuatnya namanya diabadikan menjadi sebuah nama tas.

Di saat lain saya ditelp Kiki, sahabat yang beranak laki laki, Rami umur 6 tahun.


Kiki : Dimana ‘ ?


BB : Rumah, gak kemana-mana! Dimana ?


Kiki : Rumah, baru mau pergi, mau ngajak Rami beli game PSP

Lo nonton TV gak ? Liat itu mengerikan tampilan Ivan Gunawan


BB : Heh, emang kenapa ?


Kiki : Gw takut, dia tuh kayaknya bikin baci tuh jadi tren gitu lah, banci pake hak tinggi


BB : Dia bikin gaya banci jadi komoditi


Kiki : Iya, gw takut tiba-tiba ada anak-anak meletek sejak dini udah maksa pake sepatu hak.

kalo dulu yang meletek mah ya sudah, tapi gak diracuni tv karena jadi keliatan keren kalo sepatu hak.

Sumpah gw takut !!


BB : Segitu takutnya ?


Kiki : Iya beneran.


BB : Dosa ditanggung masing-masing lah, kemaren homo keberatan dengan berita soal Ryan yang memojokan, tapi yang lain bikin banci jadi tren.


Kiki : Sumpah gw masih takut !!



Kemudian saya googling soal representasi waria / gay di TV untuk menambah informasi, yang ditemukan adalah sebagai berikut :


sumber : http://ruangfilm.com/forum/viewtopic.php?t=789

Dikirim: Tue Aug 05, 2008 2:49 pm

Kirimkan subyek: PERLUKAH PERAN BANCI/GAY/ DI INDUSTRI HIBURAN diLENYAPKAN?

SAAT INDUSTRI HIBURAN DI RAMAIKAN DG HADIRNYA PERAN BANCI,WARIA, GAY DAN SEJENISNYA..

tampilnya mereka di TV mau tidak mau mempengaruhi "hajat" hidup banyk org, banyk yg meniru gaya bahasanya, tingkah lakunya maupun ber busananya...

ada yg menganggap ini contoh buruk, bagi generasi muda dan anak2..istilahnya MEMASYARAKATKAN BANCI, DAN MEMBANCIKAN MASYARAKAT... sebaliknya ada yg fine2 aja, menganggap cm hiburan n lucu2an...

dg adanya kasus RYAN gay pembunuh, kehadiran mereka sedikit bnyk jadi sorotan...

pertanyaan nya, perlukah kehadiran mereka di pertahankan atau di hilangkan...?????????

Dikirim: Tue Aug 05, 2008 3:25 pm

pernah ada anak tetangga ku, ditanya cita2 nya sama bapaknya;

"kalo udah besar mau jadi apa?' tanya sang bapak

"kalo adik udah besar, mau jadi seperi MADAME IVAN...", JWB SI ANAK DG LUGUNYA...

industri TV punya pengaruh sangat besar terhadap perkembangan mental anak bangsa....

kalo tiap hari di suguhkan banci/waria, pastinya punya pengaruh ke jiwa anak2 yg blm ngerti apa2....


sumber : www.halaman.net


Menonton televisi tampaknya membawa dampak negatif pada perkembangan anak dibanding dampak positif. Dari televisi anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan, bahkan termasuk yang belum layak mereka tonton, mulai kekerasan dan kehidupan seks.

Dr. Endang Darmoutomo, MS, SpGK, mengungkapkan kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan obesitas sebesar 2%. Pasalnya selama menonton TV, lanjut Dr. Endang, anak lebih banyak ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.

Saat anak nonton tv, kalori yang dibakar hanya 36 kkal/jam, padahal apa yang dia konsumsi jauh melebihi kalori yang digunakan. "Anak perlu aktif untuk bertumbuh," tandas Dr. Endang.

Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak berharga karena memiliki tubuh 'berbeda' dibanding teman-teman di lingkungannya.

Apa lagi dampak negatif menonton televisi pada anak selain obesitas? Ternyata menonton tv terkait erat dengan kecerdasan. Menurut Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA (K) mengutip hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievement.

Lebih bijak rasanya kalau kita menemaninya sembari memberikan pengertian mengenai acara yang berlangsung

Waduh!!

Anak-anak yang senang menonton tv dan bercita cita menjadi Madame Ivan akan segera terwujud karena obesitas.

PS:

Saya bukan hendak menghakimi tapi ini menjadi salah satu perhatian saya terhadap besarnya pengaruh televisi. Ketakutan sahabat sekaligus ibu akan situasi ini menjadi sebuah pekerjaan sulit dirasakan buat mereka yang menjadikan banci / gay sebagai komoditi.

Olimpiade Beijing & Kembang Api Summarecon



Pertunjukan spektakuler nan ultra modern tanpa disadari sangat bergerak begitu cepat bergantian. Konser U2 dan Madonna masih membuat saya berdecak kagum ketika melihat konsernya via youtube & DVD. Madonna yang baru saja memulai Sweet & Stick Tournya, bekerja keras untuk kembali menghadirkan sebuah konser yang lekat di hati. Setelah melihat konser terbarunya di youtube, sepertinya Confessions on the dancefloor masih menghadirkan sesuatu yang lebih. Keingintahuan berikutnya adalah tinggal menunggu album baru U2 menyusul konser yang pasti dinanti.

Dua ikon musik itu menjadi patokan dalam membuat sebuah pertunjukan yang spektakuler buat saya sebelum saya melihat pembukaan Olimpiade Beijing 2008.

Saya merasa sangat beruntung dan menjadi salah satu yang berterima kasih kepada TVRI untuk siaran langsung acara yang saat ini memegang rekor sebagai acara tv paling banyak ditonton.

Buat saya pertunjukan di pembukaan Olimpiade Beijing 2008 membuat mereka keturunan Tionghoa semakin percaya diri dalam melakukan apapaun. Mungkin saja mereka sangat yakin lebih hebat dari Madonna atau U2 J

Keseluruhan acaranya membuat air mata sudah berada di ujung mata untuk menetes. Disutradarai oleh Zhang Yimou, Koreografer Zhang Jigang and Chen Weiya dengan piñata musik Tan DunTata. Semuanya diramu dengan tata lampu yang disediakan oleh Martin Lighting yang didesain oleh Sha Xiao Lan dengan lighting production yang dipegang oleh CCTV – Central China Television, semuanya Made In China

Sumber :

www.martin.com

http://en.wikipedia.org/wiki/2008_Summer_Olympics_Opening_Ceremony

Jika ketinggalan coba pesan rekaman pertunjukannya di http://www.mediabanc.ws/

lebih gampang kalo ada di Glodok ya.

Pertunjukannya terasa paripurna jika ditutup dengan kembang api. Meskipun ada pro kontra diantara kembang api Olimpiade Beijing 2008, tapi penonton tidak berkurang kekagumannya.

Meskipun saya tidak melihat pertunjukan kembang api pembukaan Olimpiade Beijing secara langsung, akhir minggu kemarin saya berkesempatan melihat pertunjukan kembang api yang cukup membuat menganga di Serpong. Dalam skala Indonesia pertujukan kembang apai dengan iringan musik menjadi terbesar dengan penonton sebanyak 10.000 orang. Berlangsung malam hari di lapangan tanah yang tanpa disadari debunya tingkat akut. Meskipun sambil bekerja, menonton pertunjukan kembang apinya menjadi sangat bersemangat karena penonton datang dengan semangat. Sangking semangat mereka rela beradu mulut ketika tidak diizinja n masuk tempat pertunjukan.

Helarfest 2008


Hampir setiap akhir minggu di Juli-Agustus, saya pulang ke Bandung untuk sekedar menghibur diri hadir di beragam acara Helarfest 2008 yang menarik hati dan menyegarkan mata. Saya banyak melewatkan banyak acara yang digelar di hari kerja, jadi saya berusaha khusyuk menikmati acra yang digelar pada Sabtu-Minggu.

Tidak hanya melihat gambar monyet yang beredar di Bandung saat ini. Monyet dengan mata berbinar-binar yang saat tampil dimana mana ini bernama Surili, maskot Helar Festival 2008. Surili dipilih diantaranya karena spesies asli Jawa Barat dan memiliki karakter binatang yang senang bercanda dan senang berkumpul yang menjadi sebagian representasi orang Sunda.

Khususnya saya menanggapi, tidak usah kecil hati dan gampang tersinggung disebut monyet. Mengikuti sekelompok orang dan mengutip judul novel Mereka Bilang saya Monyet, seharusnya saya menjadi monyet yang membanggakan bagi sekitar dan lebih banyak bertindak.

Surili dengan berbagai pose tergambar di materi promosi Helarfest yang menampilkan berbagai potensi ekonomi kreatif yang berkembang dalam lingkup kota Bandung. Peristiwa monumental ini disebut sangat membanggakan dalam pidato Ibu Presiden, Ani Yudhoyono dalam pembukaan Pameran Ekonomi Kreatif Indonesia 2008 pada 7 Agustus 2008 di Jakarta. Saya ikut bangga !! dalam hati saya tidak bisa menahan rasa itu. Bukan berarti saya mencintai Ibu Presiden, dipastikan karena saya kagum melihat mereka yang bekerja, semua ini demi Bandung. Saya bangga sebagai warga Bandung bisa mengalami peristiwa ini, padahal tidak sedikit yang terlibat bukan orang Sunda atau warga Bandung tapi mau bekerja demi Bandung.

Disaat bersamaan dengan Helarfest yang berlangsung dari Juli – Agustus 2008 ini, di luncurkan juga film animasi Kabayan dan Liplap. Film hasil pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mentri Perindustrian & Perdagangan, Marie Elka Pangestu. Film ini juga menjadi salah satu kampanye kebanggaan nasional atau National Pride Campaign.

Tokoh rekaan asal Sunda, Kabayan sangat dekat bagi mereka orang sunda. Apakah peristiwa ini membuat saya harus bangga untuk kesekian kalinya kemudian disusul dengan menitikkan airmata sebagai aksentuasi rasa haru biru seperti warna jeans Sixteen d’Scale? Tidak hanya membuat saya bangga tapi juga bersemangat. Wujud nyata sebagian impian Bandung terus memiliki tokoh rekaan selain Kapten Bandung dalam bentuk komik, Kabayan animasi melengkapi kepuasan visual dilengkapi dengan impian Bandung melalui Helarfest 2008 dengan banyak aktivitas, mulai dari festival budaya tradisional masyarakat Sunda, festival industri clothing independent, konser musik, pemutaran film, pameran arsitektur dan seni visual, proyek seni ruang publik hingga seminar urban planning dan budaya kreatif.

Kerja keras yang telah dilakukan oleh semua tim dibalik kegiatan luar biasa, termasuk menjadikan Surili dan Kabayan berada pada posisi menyaingi tokoh tokoh rekaan popular seharusnya diberi rewards. Rasa bangga dari saya sepertinya tidak sepadan dengan apa yang telah mereka lakukan. Lebih dari itu, doa dihaturkan untuk mereka untuk terus bekarya dan bekerja untuk banyak kebaikan terwujud di Bandung.

Sumber:

www.helarfest.com

www.depperin.go.id