- Hari Kebangkitan Nasional
Dikutip dari http://www.sarwono.net/
"Hari Kebangkitan Nasional ada hubungannya dengan kesadaran bahwa kesamaan derajat bangsa Jawa dengan orang barat terletak pada organisasi dan wawasan. Dan kedua hal itu ditentukan oleh pendidikan. Atas dasar itu lahirlah Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, yang didirkikan oleh siswa stovia atau yang pada waktu itu dikenal sebagai sekolah dokter Jawa. Kesadaran berwawasan dan berorganisasi ini menjalar ke suku-suku bangsa lain sehingga timbul kesadaran berbangsa. Ini kemudian melahirkan sumpah pemuda yang kemudian mengantarkan kita ke gerakan kemerdekaan dan seterusnya. Begitulah kira-kira asal mulanya hari Kebangkitan Nasional. Hikmah lahirnya Boedi Oetomo berlaku sampai sekarang. Pendidikan harus menciptakan kemampuan berwawasan dan berorganisasi tidak hanya berpengetahuan, karena wawasan dan organisasilah yang bisa menciptakan kebersamaan besar untuk menempuh masa depan. Tanpa kedua hal itu, sepintar apapun orang, dia hanya menjadi alat bagi siapapun yang punya rencana dan pandai mewujudkan rencanany."
Ir. Sarwono Kusumaatmadja
Mari kita sama-sama memperingati Hari Kebangkitan Nasional
Berbagai peringatan disiapkan untuk memeriahkan 20 Mei 2008. Dari sekian banyak kegiatan salah satunya yang saya temukan di internet adalah : http://www.samarindacity.com/regnas
Quiz SMS 100th Hari Kebangkitan Nasional
Quiz SMS 100th Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 - 20 Mei 2008
Ikuti Quiz Sejarah Nasional berhadiah total Rp.100.000.000,-
dan 24 ponsel Nokia tiap minggunya selama 6 bulan (Mei - Oktober 2008)
Cara mengikuti quiz:
- Ketik REG NAS kirim ke 3252 untuk mendaftar, tarif Rp.1000,-/SMS, pertanyaan pertama dikirim 1x setiap harinya.
- NAS INFO untuk mendapatkan informasi seputar pertanyaan yang dikirim hari itu
- NAS PAN untuk mendapatkan panduan
- NAS LANJUT untuk menambah pertanyaan
- NAS A atau NAS B untuk menjawab pertanyaan
- NAS POIN untuk memeriksa poin yang sudah diperoleh
- Untuk berhenti berlangganan atau berhenti mengikuti quiz, ketik UNREG NAS kirim ke 3252
Informasi daftar pemenang akan diinformasikan disini.
Pemenang akan mendapatkan informasi melalui SMS dan telepon.
Pemenang tidak dikenakan pajak, pajak pemenang ditanggung oleh penyelenggara. Hati-hati terhadap penipuan.
Ijin Dinas Sosial No.466.2/3353/DINSOS/2008 tanggal 7 April 2008
Peringatan ke 100 tahun Hari Kebangkitan nasional dirasakan saya sangat istimewa, se istimewa hadiah kuis diatas. Selain itu peringatannya membuat saya berpikir kembali beberapa peristiwa yang pernah saya alami yang menurut saya harus diberi penghargaan karena membawa perubahan sesuai semangatnya dan berhubungan dengan arti kata bangkit pada mem·bang·kit·kan yaitu 1 membangunkan (orang tidur); 2 menghidupkan kembali; 3 mengangkat dan menaikkan. Mereka adalah generasi muda bukan dalam arti umur, tetapi spirit dalam melakukan sebuah pergerakan.
Peristiwa yang saya pilih sebagai peristiwa berharga sebagai peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional adalah
Ø Part One oleh Edward Hutabarat
Terpilih karena Edward Hutabarat yang membuat diman pun saya berada, Batik menjadi sangat akrab di mata saya.
Part One Edward Hutabarat muncul sekitar 2006. Pesan dari hasil karyanya disampaikan dengan memakai ikon ikon popular seperti Dian Sastro, Izabel Jahja, Fahrani, dan Rosiana Silalahi. Sebagai referensi dan bahan bacaan bagi mereka yang ingin tahu, Edward Hutabarat mengeluarkan buku Part One.
Berhasilnya Edward Hutabarat menciptakan sebuah produksi budaya yang populer berbagai kalangan memicu produsen produsen Batik untuk menciptakan karya dengan sentuhan kreativitas. Bagi mereka yang sulit berpikir membuat karya abal-abal lah yang dipilih
(selanjutnya buka :serasasekali.blogspot.com/2008/02/how-gaul-are-you.html)
Thx Regindang
Ø Tim Olimpiade Fisika Indonesia – Yohanes Surya & Tim Olimpiade ? Indonesia
Mereka wajib dipilih karena mereka adalah pemenang dalam ajang Olimpiade Internasional dalam bidang pelajaran Fisika atau apapun. Bukti nyata keberhasilan yang paling terakhir dimenangkan tim Indonesia dibawah bimbingan Yohanes Surya adalah Olimpiade Fisika Asia ke 9 di Mongolia 20 – 28 April 2008
Selain bidang Fisika, Tim Indonesia juga banyak memenangkan Olimpiade Internasional dalam bidang Sains, Biologi, Teknologi Informatika.
Selanjutnya buka http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi
Ø FFWD Records
Meskipun label rekaman yang disebut Indie indie dengan alasan besaran modal dan jangkauan jejaring distribusi telah ada, tapi FFWD buat saya adalah pelopor label rekaman yang memiliki strategi memanfaatkan media elektronik (khususnya radio) dan media cetak secara simultan. Sebelumnya produksi musik berupa kaset dan cd kurang memiliki strategi komunikasi. Sehingga pesan dari musiknya menjadi sangat personal dan kurang akrab.
Selanjutnya, musik dengan ragam genre bermunculan dan diproduksi baik, kaum muda pemilik modal mulai berkeinginan menghabiskan uang yang banyak untuk mendukung dibaliknya.
Paragraf berikutnya adalah kutipan artikel runtutan perjalanan FFWD.
"Don’t Look Back Into The Sun!"
SEANDAINYA saja Helvi Sjarifuddin tidak pernah membicarakan keinginannya untuk membuat label rekaman kepada kedua temannya, Achmad Marin dan Didit Aditya, mungkin saja sampai hari ini kita tidak akan pernah mendengar alunan swing pop yang didendangkan oleh Mocca atau pop artifisial yang menjadi ciri khas Homogenic.
Medio 1999 menandai kelahiran FFWD Records (baca: fastforward records), ketiga teman ini berkumpul untuk menggagas sebuah label rekaman independen. "Kita memilih nama FFWD karena kita ingin jalan terus. Don`t look back into the sun!" ucap Helvi dengan penuh semangat.
Dengan modal patungan, mereka merilis band luar negeri seperti Cherry Orchard dan 800 Cherries. Sebuah kompilasi keluaran label luar Digital Harcore Records yang bernama Riot Zone juga mereka rilis lewat side labelnya, FFCUTS (baca: fastcuts). Hasilnya di luar dugaan, seperti 1000 kopi Cherry Orchard yang ludes terjual. "Kita ingin mengenalkan kalau band-band bagus itu tidak hanya mereka yang ada di chart atau majalah, karena ini hanya masalah kesempatan," ungkap Helvi.
Berhasilnya mereka merilis album luar negeri, tidak lepas dari latar belakang ketiganya yang sering berkecimpung di dunia musik. "Prosesnya enggak susah, lewat e-mail. Karena mereka tahu background kita yang senang musik, Marin yang bisa promosi, saya sendiri punya background manajer band, produksi kaset sampai printing," papar Helvi.
Sementara pembagian tugas seperti promosi dan distribusi dilakukan bergiliran. "Semua dikerjakan sendiri, kalau bagi tugas ya barter aja," ucap Marin.
Baru di tahun 2002, mereka merilis band lokal pertama yaitu Mocca, setelah band ini menawarkan demo. "Prosesnya cepat, beberapa minggu setelah itu langsung sign kontrak," kata Marin. Dasar pemilihan Mocca (juga artis-artis lainnya) sebenarnya sederhana, yaitu suka dengan musiknya. "Dapat modalnya, dari penjualan sebelumnya sama ada tabungan sedikit. Karena materinya bagus, kita juga semangat merilisnya. Mau enggak mau, ya cari uang biar bisa rilis!" ujar Didit menguraikan.
Hanya sekitar satu minggu, Mocca berhasil menjual 500 kopi albumnya. "Sampai sekarang masih repeat, terakhir terjual 100 ribu kopi!" ungkap Marin. The rest is history.
Nama-nama seperti Homogenic, Polyester Embassy, The S.I.G.I.T sampai terakhir RNRM mewarnai dunia musik lewat rilisan yang dikeluarkan oleh label yang bermarkas di Jln. Setiabudi 56 ini. Salah satu langkah fenomenal yang dibuat oleh FFWD Records adalah mendatangkan Kings of Convenience (KOC), Club 8, Sondre Lerche ke Indonesia. "Sebenarnya sejak Cherry Orchard sudah ada rencana membuat konser di sini. Pokoknya semua yang kita bikin enggak langsung jadi," ucap Helvi menguraikan.
Didit lantas bertutur bagaimana senangnya perasaan mereka saat itu. "Yang paling senang, ya kita lah. Kita yang suka bandnya, kita yang rilis, kita yang ngedatengin," papar pria kelahiran 22 Juni 1970 ini.
Jangan lupakan juga, keberhasilan mereka mengirimkan artis-artisnya ke luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Jepang, dan Australia. Di sana, band-band ini ditonton langsung oleh ribuan orang asing, bukan hanya mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana. Jelas, ini membutuhkan dana besar yang sama sekali bukan perkara gampang. "Kita bukan orang berduit, tapi kita selalu usaha," kata Helvi. Marin mengibaratkannya dengan "Ngorehan ti mana-mana," saking sulitnya mencari dana.
Saat The S.I.G.I.T tur di Australia, perjuangan itu terbayar dengan membuncahnya apreasiasi yang didapatkan dari penonton. "Sangat seru! Mereka terbuka dengan sesuatu yang baru, kalau bandnya bagus ya disamperin. Malah sampai bilang terima kasih segala ke kita," ungkap Helvi. Namun semua ini tidak menjadikan FFWD Records berleha-leha atau melenceng dari tujuan awal mereka. Oleh karena itu, segala sesuatu keputusan selalu mereka ambil bersama dengan bandnya dan disesuaikan dengan tujuan awal mereka. "Band kita kayak RNRM, emangnya cocok jadi soundtrack sinetron? Enggak cocok juga, kan? Kita enggak mau mengorbankan segalanya untuk uang," tegas Helvi.
Sekarang, FFWD Records tidak hanya digawangi oleh Helvi, Marin, dan Didit, beberapa orang sudah membantu mereka mengelola label ini, namanya pun sudah diakui di industri musik. Menanggapi hal itu, dengan bijak Helvi menuturkan bahwa dia dan teman-temannya senang karena sesuatu yang mereka suka bisa menghasilkan sesuatu. "Senang juga karena bisa memberi sesuatu yang baru bagi orang-orang," ucap Helvi yang diamini Marin dan Didit. (Astrid Isnawati)***
Sumber : http://pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=11382
Ø Membuat Buku !!
Dua orang yang menginspirasi banyak teman sekitar (diperkirakan banyak orang) untuk membuat buku populer terjadi di sekitar tahun 2006-2007 yaitu Icha Rahmanti dan Aditya Mulya. Sebagai teman SMA dari almamater sama dan almamater tetangga, saya bangga dengan apa yang mereka lakukan Mereka memiliki bakat, sekaligus mendapat penerbit yang cocok dan kesempatan yang datang tepat pada waktunya, kemudian mereka ada dimana- mana. Sebelumnya saya juga berikan salam kehormatan untuk Hilman Hariwijaya My Popular Culture Writer Icon yang membuat membaca menjadi menyenangkan di saat remaja.
Selanjutnya buka:
http://www.facebook.com/people/Hilman_Hariwijaya/586737143
http://rahmanti.com/
http://www.suamigila.com/
Ø Tim Bulutangkis Olimpiade Bacelona 1992 - Tim Piala Thomas & Piala Uber 1994
Sejarah olahraga yang mampu membuat jalanan sepi dan semua keluarga berkumpul layaknya keluarga Cemara. Bintang lapangannya adalah pasangan Susi Susanti & Alan Budikusuma. Tim Uber Indonesia masih diperkuat oleh Susi Susanti, Rosiana Tendean, Lili Tampi, Finarsih, Eliza, Zelin Resiana, Yuliani Sentosa, Yuni Kartika, dan sang pahlawan penentu kemenangan Piala Uber Indonesia, Mia Audina. Sementara itu tim Piala Thomas Indonesia diperkuat oleh Joko Suprianto, Haryanto Arbi, Ardy B Wiranata, Bambang Suprianto, Gunawan, Ricky Subagja, Rexy Mainaky, dan Hermawan Susanto
Peristiwa bersejarah ini bisa kembali dikenang melalui VCD yang bisa dibeli di http://www.vcdolahraga.com/
Ø Ada Apa Dengan Cinta
Terima kasih untuk Mira Lesmana yang memproduseri film seperti ini. Selanjutnya terima aksih untuk pemain, sutradara, dan seluruh tim produksi filmnya. Terakhir untuk pembuat posternya yang memukau pada saat poster film Indonesia langka di pajang di bisokop saat itu (segera saya akan menuliskan namanya yang jarang disebut)
(bersambung)